“Di mana Rp255 triliun ada [kepemilikan nonresiden] asing. itu inflow dolar masuk,” tutur Destry.
Dalam kaitan penguatan nilai tukar rupiah, Destry juga akan mengandalkan local currency transaction (LCT) atau penggunaan mata uang domestik dalam transaksi dengan negara lain.
Ia menyebut, saat ini RI telah menyepakati kerja sama mekanisme LCT dengan empat negara dan tengah mengupayakan kesepakatan baru dengan Korea Selatan hingga India.
“Hal yang menarik dari LCT ini membuat diverifikasi dari perdagangan internasional, investasi, tidak semua dalam bentuk dolar tapi dalam mata uang lokal,” ucapnya.
Berdasarkan data per September, kinerja LCT tumbuh 103% (year on year/yoy) menjadi US$1,3 miliar. Sementara pada periode Januari-September 2024 tumbuh 57% dari periode yang sama tahun lalu mencapai US$7,1 miliar.
Lebih lanjut, ia menyebut China tercatat sebagai negara yang mendominasi penggunaan LCT dengan Indonesia, dengan total transaksi mencapai 53% dari keseluruhan transaksi LCT.
“Dari jumlah pelakunya terus mengalami peningkatan sekarang sudah 6120 pelaku, kita melihat dengan ekonomi Tiongkok normalisasi transaksi Tiongkok dengan kita menggunakan LCT terus mengalami peningkatan,” tutup Destry.
(azr/lav)