Logo Bloomberg Technoz

Pastikan Rupiah Menguat, BI Lakukan Langkah Ini

Azura Yumna Ramadani Purnama
16 October 2024 16:57

Karyawan menghitung uang dolar AS dan rupiahdi Jakarta, Jumat (11/10/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan menghitung uang dolar AS dan rupiahdi Jakarta, Jumat (11/10/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia (BI) menyatakan masih mengandalkan operasi moneter triple intervention atau intervensi di pasar spot, pasar Domestic Non Deliverable Forward (DNDF), maupun pembelian surat berharga negara (SBN) dari pasar sekunder untuk mengarahkan rupiah ke nilai fundamentalnya.

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyatakan hal tersebut akan dilakukan merespons pergerakan rupiah yang akhir-akhir ini mengalami depresiasi akibat pengaruh konflik geopolitik, padahal sempat mengalami apresiasi hingga menyentuh level Rp15.100/US$.

“Ini yang menyebabkan BI selalu ada di pasar, dalam hal ini BI akan terus jaga stabilitas rupiah dan setidaknya mengarahkan rupiah ke arah fundamentalnya,” tutur Destry dalam konferensi pers usai Rapat Dewan Gubernur Oktober 2024, Rabu (16/10/2024).

Selain itu, Destry menyatakan BI akan terus memperkaya instrumen keuangan yang dimiliki RI, pasalnya operasi moneter yang dilakukan saat ini diarahkan ‘pro market’.

Hingga 14 Oktober 2024, posisi instrumen SRBI, SVBI, dan SUVBI masing-masing tercatat sebesar Rp934,87 triliun, US$3,38 miliar, dan US$424 juta..