Saham-saham infrastruktur yang menjadi pendukung IHSG sepanjang perdagangan hari ini adalah PT LinkNet Tbk (LINK) melesat 13,9% ke posisi Rp1.510/saham. Selain itu penguatan juga terjadi pada saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) melonjak 4,96% ke posisi Rp6.875/saham.
Senada, saham properti turut menjadi pendorong IHSG di zona hijau, PT Natura City Developments Tbk (CITY) terbang 34,8% ke posisi Rp120/saham, PT Metro Realty Tbk (MTSM) menguat 9,58% ke posisi Rp183/saham. PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) melesat 5,38% ke posisi Rp12.750/saham.
Sementara indeks saham LQ45 yang berisikan saham-saham unggulan juga berhasil menutup hari di zona hijau, dengan kenaikan 0,60 poin atau menghijau 0,06% ke posisi 949,21.
Sementara saham-saham LQ45 yang tercatat menguat harganya adalah PT Mitratel Tbk (MTEL) menguat 4,84% ke posisi Rp650/saham, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) bertambah 3,84% ke posisi Rp2.440/saham, dan saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) melesat 3,04% ke posisi Rp68/saham.
Untuk pasar saham Asia bergerak bervariasi pada sore hari ini. Indeks SETI Thailand melesat 1,33%, indeks Shanghai China menghijau 0,05%, indeks Nikkei 225 drop 1,83%, indeks Kospi terpeleset 0,88%, dan indeks CSI 300 China melemah 0,63%. Sementara itu, Dow Jones Index Future merah 0,07%.
Bank Indonesia mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) edisi Oktober 2024. Sesuai dengan perkiraan pasar, Gubernur Perry Warjiyo dan sejawat memutuskan untuk mempertahankan BI Rate.
Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 15–16 Oktober 2024 memutuskan untuk mempertahankan BI Rate di posisi 6%, suku bunga Deposit Facility tetap sebesar 5,25%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75%.
Keputusan ini senada dengan perkiraan pasar. Konsensus 41 Analis/Ekonom yang dihimpun Bloomberg menghasilkan median 6% untuk BI Rate.
Keputusan ini guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Fokus kebijakan moneter jangka pendek pada stabilitas nilai tukar Rupiah karena meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global.
“Fokus kebijakan moneter pada jangka pendek ini pada stabilitas nilai tukar rupiah karena meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global,” jelas Perry.
Keputusan ini konsisten dengan arah kebijakan moneter untuk memastikan tetap terkendalinya inflasi dalam sasaran 2,5±1% pada 2024 dan 2025.
Pada kesempatan yang sama, BI menargetkan pada 2024 pertumbuhan kredit perbankan berada pada kisaran 10%–12%. BI meyakini target tersebut bisa tercapai setelah menyimak perbaikkan penyaluran kredit perbankan bulan berjalan Oktober dibandingkan September.
“Ke depan BI meyakini bahwa pertumbuhan kredit pada tahun 2024 tetap berada pada kisaran 10%-12%,” kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Rabu.
Perry melanjutkan, untuk mendorong peningkatan pertumbuhan kredit lebih lanjut, BI akan terus memperkuat implementasi Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM). Caranya dengan mendorong peningkatan pembiayaan pada sektor usaha yang mendukung lapangan kerja.
(fad/wep)