Beberapa jam sebelum keputusan tersebut diumumkan, Menteri Perdagangan Pichai Naripthaphan meminta pemotongan suku bunga sebesar 50 basis poin tahun ini. Federasi Industri Thailand juga mengulangi seruan mereka untuk penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin guna meringankan beban finansial bagi dunia usaha.
Baht turun ke level terendah dalam sesi perdagangan terhadap dolar setelah pengumuman pemotongan suku bunga, dengan nilai tukar berada di 33,384 per dolar. Sementara itu, saham-saham Thailand memperpanjang kenaikan.
Perdana Menteri baru, Paetongtarn Shinawatra, melanjutkan agenda pendahulunya yang ingin memiliki kendali lebih besar atas bank sentral. Meskipun Paetongtarn belum secara langsung mendorong pemotongan suku bunga, sejumlah menteri dalam kabinetnya berulang kali meminta penurunan biaya pinjaman, dengan alasan inflasi yang rendah dan penguatan mata uang baht.
Penguatan baht sebesar 14% pada kuartal terakhir membuat ekspor Thailand menjadi lebih mahal dibandingkan dengan negara-negara pesaing. Meskipun ekonomi Thailand tumbuh pada tingkat tercepat dalam lima kuartal pada periode April-Juni, perekonomian masih tertinggal dari pertumbuhan negara-negara tetangga, yang dipengaruhi oleh tingginya utang rumah tangga dan sektor manufaktur yang terpukul oleh impor murah dari China.
(bbn)