BI Ungkap Alasan Rupiah Melemah Terhadap Dolar AS
Azura Yumna Ramadani Purnama
16 October 2024 14:30
Bloomberg Technoz, Jakarta - Hingga 15 Oktober 2024 rupiah mengalami pelemahan terhadap dolar AS sebesar 2,28% secara poin to poin dari bulam sebelumnya. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan pelemahan ini terdampak kondisi Timur Tengah.
“Pelemahan rupiah terutama dipengaruhi meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global akibat eskalasi ketegangan geopolitik di Timur tengah,” terang Perry dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (16/10/2024).
Namun, pelemahan nilai tukar Indonesia lebih rendah jika dibandingkan akhir Desember 2023. Hingga saat ini rupiah mengalami pelemahan sebesar 1,17%. Nilai ini lebih baik ketimbang nilai tukar negara lain. Contohnya, Peso Filipina yang mengalami pelemahan 4,25%, dolar Taiwan yang melemah 4,58% dan Won Korea sebesar 5,62%.
“Ke depan nilai tukar rupiah diperkirakan stabil sejalan dengan naiknya imbal hasil, redahnya inflasi dan tetap baiknya prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia serta komitmen BI dalam menjaga stabilitas rupiah,” terangnya.
Sekadar informasi, menjelang pengumuman BI rate, rupiah bergerak menguat di pasar spot pada perdagangan siang hari ini, di kisaran Rp15.540/US$. Di tengah penantian pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia, di mana BI Rate diprediksi akan ditahan di 6%.