Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia masih yakin Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) masih akan melakukan pemotongan suku bunga acuan. Ketegangan geopolitik dan perlambatan ekonomi global meningkatkan ketidakpastian di pasar keuangan global.

Ini membuat negara maju seperti AS mendorong konvergensi pelonggaran kebijakan monoter. Apalagi AS masih menghadapi sejumlah persoalan di dalam negeri, tapi tingkat pengangguran terkini menunjukkan perbaikan di tengah prospek inflasi yang lebih rendah.

“Sehingga mendorong ekspektasi pelaku pasar terhadap penurunan Fed Fund Rate yang lebih rendah dari perkiraan semula. Hal tersebut menyebabkan kenaikan dolar AS terhadap berbagai mata uang dunia yang kembali mencatatkan penguatan,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo saat menyampaikan hasil rapat dewan gubernur bulanan, Rabu (16/10/2024).

Perry mengatakan berdasarkan proyeksi dari RDG, Fed Fund Rate masih akan turun satu kali pada November dan satu kali pada Desember. Masing-masing penurunan sebesar 25 basis poin, sehingga secara total pada 2024, pemangkasan bunga acuan The Fed sebanyak 100 basis poin. 

Pada 2025, lanjut Perry, The Fed diperkirakan akan memangkas bunga acuan sebanyak 3-4 kali, dengan total pemangkasan 75 basis poin hingga 100 basis poin.