“Penurunan teknologi Eropa yang berdampak ke Wall Street pasti akan menyeret Asia,” kata Vishnu Varathan, kepala ekonomi dan strategi Asia untuk Mizuho Bank Ltd di Singapura.
“Optimisme terhadap stimulus China tampaknya telah berkurang sedemikian rupa, sehingga pasar telah mengambil lebih banyak keuntungan, daripada posisi bullish, pada ekuitas China.”
Indeks Bloomberg untuk saham properti China menguat, melawan tren pada indeks utama, sementara beberapa obligasi dolar yang diterbitkan perusahaan real estat China naik. Pergerakan ini terjadi menjelang jumpa pers pada Kamis (17/10/2024) yang mungkin akan memberikan rincian lebih lanjut tentang langkah-langkah untuk mendukung sektor tersebut.
Setiap pengumuman "mungkin hanya membantu saham properti selama satu atau dua hari, tetapi tidak untuk pasar secara keseluruhan," kata Kenny Wen, kepala strategi investasi di KGI Asia Ltd. "Hanya sektor properti yang akan diuntungkan dan investor masih menunggu paket fiskal bernilai triliunan."
Volatilitas saham China telah tinggi sejak akhir September, ketika serangkaian langkah stimulus oleh bank sentral membuat ledakan optimisme yang kini dengan cepat meredup. Ekspektasi meningkat untuk melihat apakah otoritas bersedia mengerahkan kekuatan yang lebih besar untuk membalikkan ekonomi dan pasar.
Di AS, S&P 500 merosot ke sekitar 5.815 dan Nasdaq 100 turun 1,4%. Dolar stabil setelah naik ke level tertinggi dalam sekitar dua bulan setelah mantan Presiden Donald Trump mempertahankan proposal kenaikkan tarif impor asing secara drastis.
Secara terpisah, Gubernur Fed Bank of Atlanta Raphael Bostic memperkirakan ekonomi AS akan melambat tahun ini tetapi tetap kuat, seraya menambahkan bahwa jalur penurunan inflasi dapat mengalami sejumlah hambatan.
Kembali ke Asia, dolar dan imbal hasil obligasi Selandia Baru turun setelah tingkat inflasi tahunan menurun tajam pada kuartal ketiga, kembali ke kisaran target bank sentral untuk pertama kalinya dalam lebih dari tiga tahun.
Di sisi lain, tiga negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara akan mengumumkan keputusan kebijakan moneter pada hari ini. Indonesia dan Thailand diperkirakan akan mempertahankan suku bunga, sementara pemangkasan suku bunga akan terjadi di Filipina.
Beberapa pergerakan utama di pasar:
Saham
- S&P 500 berjangka sedikit berubah pada pukul 11:54 pagi waktu Tokyo
- Nikkei 225 berjangka (OSE) turun 2%
- Topix Jepang turun 1,1%
- S&P/ASX 200 Australia turun 0,2%
- Hang Seng Hong Kong naik 0,1%
- Shanghai Composite naik 0,2%
- Euro Stoxx 50 berjangka turun 0,5%
Mata Uang
- Bloomberg Dollar Spot Index sedikit berubah
- Euro tidak berubah pada US$1,0893
- Yen Jepang naik 0,1% menjadi 149,04 per dolar
- Yuan offshore naik 01% menjadi 7,1264 per dolar
- Dolar Australia turun 0,2% menjadi US$0,6691
Mata Uang Kripto
- Bitcoin naik 1,3% menjadi US$67,321.05
- Ether naik 2% menjadi US$2,624.22
Obligasi
- Imbal hasil obligasi 10 tahun tidak banyak berubah pada 4,03%
- Imbal hasil 10 tahun Jepang turun dua basis poin menjadi 0,950%
- Imbal hasil 10 tahun Australia turun lima basis poin menjadi 4,21%
Komoditas
- Minyak mentah West Texas Intermediate naik 0,3% menjadi US$70,77 per barel
- Emas spot naik 0,2% menjadi US$2,667.21 per ons
(bbn)
