Akhir pekan ini, akan dirilis data pertumbuhan ekonomi AS dan inflasi menurut Personal Consumption Expenditure (PCE) yang menjadi acuan Bank Sentral The Federal Reserve/The Fed.
Dolar AS kembali melemah, untuk hari keempat beruntun. Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah Asia kebanyakan turun setelah yield obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun melemah 8 basis poin (bps).
Indeks volatilitas (VIX) tetap berada di bawah 17, dekat dengan titik terendah dalam sebulan. Marko Kolanovic, Strategist JPMorgan & Chase Co, menyebut hal ini bisa membuat masalah karena membuat investor merasa tenang, padahal bisa jadi palsu.
Investor menurunkan proyeksi kenaikan suku bunga acuan di AS, berdasarkan pasar futures. Saat ini pasar memperkirakan suku bunga akan berada di bawah 4,5% pada akhir tahun, setelah memuncak pada Juni.
“The Fed akan melanjutkan apa yang mereka lakukan sepanjang ekonomi AS masih kuat. Banyak hedge fund mengambil posisi bahwa suku bunga masih akan naik. Saya berpandangan serupa,” kata Shana Sissel, Presiden dan CEO Banrion Capital Management, dalam wawancara bersama Bloomberg Television.
(bbn)