Konsumen Kecewa Jadi Salah Satu Alasan Penjualan BYD di RI Drop?
Pramesti Regita Cindy
15 October 2024 20:10
Bloomberg Technoz, Jakarta - Penjualan mobil listrik (electric vehicle/EV) dari brand Build Your Dreams (BYD) mengalami penurunan signifikan pada September 2024 lalu, baik di tingkat wholesale maupun ritel.
Meski demikian, Yannes Martinus Pasaribu, pakar otomotif sekaligus akademisi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) menilai hal tersebut tak serta merta terjadi karena adanya sejumlah ulasan kekecewaan pengguna atas produsen mobil listrik asal China tersebut.
"Terkait dengan kekecewaan sebagian kecil pengguna BYD, yang tercermin dan kemudian diamplifikasi dalam beberapa ulasan online, [sebetulnya] menunjukkan adanya gap antara ekspektasi sebagian konsumen yang terbentuk melalui promosi dan realitas pengalaman penggunaan saat mereka sudah membelinya," kata Yannes ketika dihubungi, Selasa (15/10/2024).
Meski terdapat suara yang mengkritik BYD, Yannes turut menekankan bahwa BYD telah menawarkan inovasi dan teknologi canggih, termasuk penggunaan blade battery yang dikenal karena keamanannya serta platform EV e-platform 3.0 yang mengintegrasikan berbagai fitur modern.
Namun, ia mengakui bahwa ekspektasi konsumen terhadap merek baru di Indonesia seperti BYD cenderung terbentuk dari promosi dan "hype" yang seringkali membuat mereka menaruh harapan tinggi. Sehingga, ketika ekspektasi ini tidak sebanding dengan pengalaman nyata, yang mereka dapatkan, maka konsumen bisa merasa kecewa.
"Brand image yang kuat dapat mempengaruhi persepsi konsumen terhadap nilai sebuah produk. Apakah brand image BYD sudah sebanding dengan realitas produknya masih perlu dibuktikan lebih lanjut."
"Lalu, ekspektasi yang terlalu tinggi akibat promosi dan hype dapat menyebabkan persepsi overrated. Jika pengalaman penggunaan tidak sebanding," jelasnya,
Adapun mengenai isu harga mahal, Yannes tak menampik bahwa meskipun BYD menawarkan fitur kompetitif di segmen mobil listrik, harganya memang masih relatif lebih tinggi dibandingkan mobil konvensional.
"Terlepas dari BYD memiliki keunggulan di bidang teknologi dan inovasi, mereka juga perlu terus meningkatkan kualitas produk, layanan purna jual, dan komunikasi dengan konsumen untuk memastikan bahwa harga yang ditawarkan sebanding dengan nilai yang diterima konsumen," tegas dia.
Sekadar catatan, BYD mengalami penurunan penjualan mobilnya dari pabrik ke dealer atau di tingkat wholesales hingga 40% di pasar Indonesia pada September 2024.
Berdasarkan data terbaru Gaikindo, pada bulan kesembilan tahun berjalan, BYD diketahui hanya berhasil menjual 2.075 unit kendaraan listriknya, turun 39,9% dari realisasi bulan sebelumnya.
Sejak resmi masuk pasar Indonesia pada Juni 2024, padahal, BYD menjadi salah satu mobil China yang paling diterima dengan baik di pasar Indonesia. Bahkan, pada Agustus 2024, BYD berhasil mencatatkan penjualan terbanyaknya di angka 2.940 unit.