Lionel Priyadi dari PT Mega Capital Sekuritas, meminta pasar bisa saja memandang aspek yang lebih luas. Tidak hanya sebatas seorang Sri Mulyani. Lionel menggarisbawahi beragam tantangan fundamental yang dihadapi perekonomian Indonesia.
“Ini adalah bagaimana pemerintah secara keseluruhan dapat menavigasi tantangan-tantangan ekonomi di masa depan, seperti melemahnya pertumbuhan global dan harga-harga komoditi, serta gelagat melebarnya defisit transaksi berjalan,” ucap dia.
Masih Dinamis
Prabowo melalui Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyampaikan bawa seluruh figur yang mendapat tawaran kursi memimpin kementerian lembaga menyatakan kesediaan mereka untuk bergabung.
Namun khusus Sri Mulyani dikabarkan masih meminta waktu untuk berkonsultasi dengan keluarganya. Bahwa sampai dengan 20 Oktober “semua masih dinamis,” ucap Dasco, dikutip dari Bloomberg News, Selasa (15/10/2024).
Namun jika Sri Mulyani batal ‘pensiun’ maka ini menjadi kali ketiga mantan direktur pelaksana Bank Dunia bertugas sebagai Menkeu. Pertama saat era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), disambung Presiden Jokowi tahun 2016 hingga 2024.
Kabar awal menyatakan Sri Mulyani berencana pensiun dari kabinet usai masa baktinya di pemerintahan Joko Widodo tepat saat mantan Gubernur Jakarta itu tak lagi menjabat 20 Oktober 2024.
Kini Sri Mulyani lebih terbuka untuk kembali masuk jajaran pemerintahan Prabowo, merupakan sebuah pembalikan dari awal tahun ini niatnya keluar dari kabinet karena dukungan Jokowi kepada mantan jenderal militer tersebut, dilansir Bloomberg News.
Dua hari pada awal pekan menjadi agenda padat Prabowo dengan banyak pemanggilan mantan atlet, politisi, ahli/praktisi, hingga pemuka agama, ke rumahnya di Kertanegara, Jakarta.
(wep)