Negara menjadi surplus terbesar ketiga adalah Filipina sebesar US$783,9 juta. Beberapa komoditas yang mempengaruhi besaran surplus dengan negara ini yakni kendaraan dan bagiannya senilai US$285,4 juta, bahan bakar mineral US$238,3 juta, dan lemak dan minyak hewani atau nabati US$51,2 juta.
“Sementara itu neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit perdagangan juga terjadi dengan beberapa negara dan tiga defisit terdalam diantaranya dengan Tiongkok US$0,63 miliar, Australia US$0,37 miliar, dan Thailand US$0,32 miliar,” ucap Amalia.
Sementara defisit, negara kedua defisit dagang terdalam dengan RI yakni Australia dengan defisit US$369,4 juta. Komoditas yang mempengaruhi besaran defisit ini adalah logam mulia dan perhiasan atau permata US$188 juta, serealia US$63,5 juta, terakhir bahan bakar mineral US$61,3 juta.
Defisit dagang terdalam berikutnya yakni dengan Thailand sebesar US$317,9 miliar. Beberapa komoditas yang mempengaruhi defisit ini merupakan plastik dan barang dari plastik senilai US$97,5 juta, kendaraan dan bagiannya US$94,2 juta, hingga mesin dan peralatan mekanis bagiannya US$83,7 juta.
(azr/roy)