Logo Bloomberg Technoz

'SMI Effect' Memudar Cepat, Rupiah Ambles Gegara Ekspor Lesu

Tim Riset Bloomberg Technoz
15 October 2024 15:25

Karyawan merapihkan uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan merapihkan uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah gagal ditutup menguat di pasar spot hari ini, terseret sentimen eksternal dan data neraca dagang yang kurang bagus pada September lalu.

Rupiah yang dibuka menguat terdorong reaksi pasar yang positif menyambut kepastian bahwa Menteri Keuangan Sri Mulyani akan kembali berdinas di posisi yang sama di kabinet di bawah kepemimpinan Presiden terpilih Prabowo Subianto. 

Namun, 'SMI effect' itu ternyata tidak bertahan lama. Rupiah berbalik arah jadi melemah setelah laporan kinerja perdagangan September memantik potensi pelebaran defisit transaksi berjalan pada kuartal III-2024.

Mengacu data realtime Bloomberg, rupiah spot ditutup turun 0,13% ke level Rp15.580/US$ sore ini.

Ekspor yang lesu mengindikasikan permintaan global yang masih belum pulih. Pada saat yang sama, kinerja impor juga lebih anjlok mencerminkan dampak kelesuan permintaan dunia usaha dan daya beli masyarakat di tengah kontraksi manufaktur tiga bulan terakhir.