Wajar Jika Platform E-commerce Temu Incar Pasar Indonesia
Redaksi
15 October 2024 15:08
Bloomberg Technoz, Jakarta - Indonesia dengan kekuatan populasinya terbanyak keempat di dunia adalah pasar terbesar di Asia Tenggara pada segmen industri perdagangan online, sehingga wajar jika Temu platform e-commerce asal China berambisi untuk masuk ke pasar domestik meski kompetitif dan mendapat tentangan dari pemerintah.
Verma Bhasin, periset analis Deutsche Bank menyatakan sebagai pangsa pasar terbesar lumrah bahwa platform e-commerce asing ingin beroperasi di Indonesia. Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), nilai industri perdagangan online domestik diproyeksikan mencapai US$95 miliar pada tahun 2025.
Pertumbuhan e-commerce Indonesia adalah yang tercepat kedua setelah Vietnam. E-commerce menjadi kontributor signifikan untuk ekonomi digital Indonesia yang terekam bernilai US$59 miliar pada tahun 2022.
Catherine Lim, Analis Bloomberg Intelligence bidang konsumer dan teknologi dalam laporannya 2023 telah menyinggung agresifnya Temu (bersama dengan Shein) merambah industri ritel online atau e-tailer di Asia Tenggara.
Sebuah upaya yang “bisa jadi ini akan memanaskan persaingan karena Sea, pemilik Shopee dan Lazada [didukung oleh Alibaba], pemain nomor satu dan nomor dua di kawasan ini [ASEAN],” terang Lim.