Hongkong berada di posisi kedua dengan nilai investasi US$6,6 miliar, disusul oleh Tiongkok dengan nilai investasi US$5,78 miliar.
Sementara, Amerika Serikat (AS) dan Malaysia ada di urutan keempat dan kelima, dengan nilai investasi US$2,82 miliar dan US$2,72 miliar.
Rosan memberikan catatan, ada beberapa contoh kasus investasi bukan berasal dari sebuah negara secara langsung.
"Misal seperti Malaysia, ini sebenarnya Lotte (Korea), cuma terdaftarnya lewat Malaysia," ujar Rosan, Selasa (15/10/2024).
Rosan menambahkan, aliran investasi mayoritas masih masuk ke sktor industri logam dasar beserta turunannya. Angkanya mencapai US$10,18 miliar atau setara 23,35% dari total penanaman modal asing selama Januari-2024.
Penanaman modal asing ke sektor transportasi, gudang dan Telekomunikasi ada di urutan kedua dengan nilai modal asing US$3,97 miliar, disusul oleh sektor pertambangan senilai US%3,86 miliar.
Sementara, sektor kimia & farmasi serta industri kertas & percetakan mencatatan penanaman modal asing masing-masing US$3,22 miliar dan US$2,65 miliar.
(ibn/dhf)