"SMI dikenal sebagai sosok yang bertangan dingin mengonsolidasikan fiskal, seorang ahli keuangan yang cerdas yang tahu cara menurunkan premi risiko bagi Indonesia. SMI pada dasarnya telah menurunkan premi risiko rupiah," kata Vishnu Varathan, Head of Economic and Strategy Mizuho di Singapura dilansir dari Bloomberg News.
Pada momen transisi, kepemimpinan SMI menurutnya bisa meringankan beberapa kekhawatiran terkait risiko fiskal Indonesia ke depan.
Pasar menunjukkannya pagi ini di mana bukan hanya rupiah yang menguat tapi juga indeks saham dan harga obligasi. IHSG dibuka naik 0,26%, sementara harga obligasi terlihat sebagian naik.
Yield Surat Berharga Negara (SBN) di tenor 10Y bergerak sedikit ke level 6,68%. Sedangkan tenor 2Y masih naik ke 6,38% dan 5Y ada di 6,42%.
Hari ini, Bank Indonesia memulai Rapat Dewan Gubernur bulanan yang akan berakhir Rabu esok dengan keputusan bunga acuan BI rate. Pada saat yang sama, siang nanti, Badan Pusat Statistik juga akan mengumumkan kinerja perdagangan -ekspor impor- Indonesia pada bulan September.
Kementerian Keuangan juga akan menggelar lelang rutin Surat Utang Negara dengan target indikatif Rp22 triliun hari ini di tengah sentimen pasar obligasi negara yang msih bercampur pada perdagangan membuka pekan kemarin.
Secara teknikal nilai rupiah berpotensi melanjutkan tren positif meski masih di kisaran sempit.
Rupiah berpotensi menguat terbatas hari ini menuju resistance terdekat pada level Rp15.540 hingga Rp15.500/US$ dan Rp15.480/US$ sebagai level optimis penguatan rupiah dalam tren jangka pendek.
Adapun nilai rupiah memiliki level support psikologis pada level Rp15.600/US$ dan Rp15.650/US$. Apabila level ini berhasil tembus, maka mengkonfirmasi laju support selanjutnya pada level Rp15.700/US$ dalam jangka menengah (Mid-term).
Penunjukan SMI
Menteri Keuangan Sri Mulyani dipanggil oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto pada Senin malam di kediamannya di Kertanegara, Jakarta.
SMI, demikian menteri keuangan di kabinet Presiden Joko Widodo sejak 2016 itu biasa dikenal, mengatakan telah diminta oleh Prabowo untuk kembali menjadi menteri keuangan.
"Saat pembentukan kabinet, beliau meminta saya untuk kembali menjadi Menkeu lagi," ujar Sri Mulyani usai bertemu Prabowo kepada wartawan.
Sri Mulyani mengatakan, Prabowo juga ke depan akan serius memperkuat keuangan negara untuk mendukung program pemerintah ke depan.
"Makanya belanja Kementerian dan Lembaga, Transfer ke Daerah [TKD], dan investasi perlu dioptimalkan dan ditingkatkan efektivitasnya, terutama manfaat untuk masyarakat."
Kepastian ini mungkin akan memberi ketenangan pada pasar setelah sempat dibayangi kecemasan akan siapa yang akan menduduki posisi vital tersebut di tengah rencana anggaran dan belanja Prabowo yang dipenuhi program populis berbiaya mahal.
(rui)