“Ia [Kemenkeu] masih satu,” tutup Bendahara Negara.
Adapun setelah pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam tersebut, Sri Mulyani mengatakan telah diminta oleh Prabowo untuk kembali menjadi Menteri Keuanganz
“Saat pembentukan kabinet, beliau meminta saya untuk kembali menjadi Menkeu lagi," ujar Sri Mulyani usia bertemu Prabowo kepada wartawan.
Padahal sebelumnya, sebagian kalangan menganggap Sri Mulyani akan menuntaskan masa baktinya sebagai Menkeu seiring lengsernya Presiden Jokowi 20 Oktober nanti.
Sri Mulyani mengatakan, Prabowo juga ke depan akan serius memperkuat keuangan negara untuk mendukung program pemerintah ke depan.
Pernyataan yang dinyatakan Bendahara Negara tersebut sekaligus membantah beberapa pernyataan yang disampaikan Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Drajad Wibowo dan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, sekaligus adik dari Prabowo, Hashim Djojohadikusumo.
Sebelumnya, mereka menyatakan Prabowo akan membentuk Kementerian Penerimaan Negara yang memiliki tugas mengurus penerimaan negara.
Beberapa waktu yang lalu Hashim menyebut bahwa bakal membentuk Kementerian Penerimaan Negara dan sudah mengantongi nama menteri yang bakal memimpin.
“[Rencana] Badan Penerimaan Negara nanti jadi Kementerian Penerimaan Negara, menterinya sudah ada,” ujarnya dalam agenda Diskusi Ekonomi bersama Pengusaha Internasional Senior di Menara Kadin, Jakarta Selatan, Senin (7/10/2024).
Sementara Drajad Wibobo sempat menyatakan Kementerian Penerimaan Negara akan mereformasi tiga unsur penerimaan negara yakni transformasi kelembagaan, transformasi teknologi, dan transformasi kultur.
Drajad menjelaskan, alasan pembentukan BPN adalah keinginan mengerek penerimaan negara untuk mendanai kebutuhan anggaran yang menurutnya masih kurang Rp300 triliun apabila ekonomi RI ingin tumbuh sebesar 6%-7%.
“Jawabannya memang kita melalui BPN. Tapi BPN itu, itu yang belum banyak kita diskusikan.Itu harus mengandung 3 unsur transformasi,” tutur Drajad dalam Katadata Future Policy Dialogue di Jakarta, Rabu (9/10/2024).
(azr/lav)