Logo Bloomberg Technoz

Sejumlah saham menjadi pendukung kenaikan IHSG pada perdagangan Sesi II hari ini. Saham-saham teknologi, saham energi, dan saham konsumen primer mencatatkan kenaikan yang tinggi, dengan masing-masing menguat 1,73%, 1,03% dan 0,88%.

Menguatnya IHSG merupakan efek secara langsung dari kenaikan sejumlah saham Big Caps. Berikut diantaranya berdasarkan data Bloomberg, Senin (14/10/2024).

  1. Amman Mineral Internasional (AMMN) menyumbang 12,26 poin
  2. GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) menyumbang 11,35 poin
  3. Bank Central Asia (BBCA) menyumbang 8,13 poin
  4. Barito Renewables Energy (BREN) menyumbang 7,49 poin
  5. Bumi Resources (BUMI) menyumbang 1,88 poin
  6. Chandra Asri Pacific (TPIA) menyumbang 1,82 poin
  7. Bank Negara Indonesia (BBNI) menyumbang 1,75 poin
  8. Petrindo Jaya Kreasi (CUAN) menyumbang 1,71 poin
  9. Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) menyumbang 1,35 poin
  10. Aneka Tambang (ANTM) menyumbang 1,3 poin

Adapun saham-saham unggulan LQ45 lain juga menjadi pendorong penguatan IHSG, saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menguat 2,31%. Saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mantap di zona hijau dengan melesat 2,20%. Saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) siang ini menguat 2,10%.

Disusul oleh penguatan saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) yang menguat 2,07%, dan saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) yang mencetak kenaikan 2,01%,

Sentimen pada perdagangan hari ini utamanya datang dari dalam negeri. Pekan ini akan jadi perhatian pasar di mana keputusan BI Rate akan dilangsungkan.

Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia bulanan bakal digelar pada 15–16 Oktober dan akan menentukan kebijakan bunga acuan setelah di bulan lalu mendahului The Fed. 

Deflasi selama lima bulan bagi Ekonomi RI seharusnya bisa memberikan ruang bagi Perry Warjiyo dan kolega untuk melanjutkan pemangkasan bunga acuan. Namun, tekanan yang dihadapi oleh rupiah baru-baru ini akibat ketidakpastian global yang kembali datang hingga memicu arus keluar modal asing, mungkin akan membuat BI lebih berhati-hati.

Konsensus 38 Ekonom/ Analis yang disurvei oleh Bloomberg sampai dengan siang hari ini, memperkirakan BI Rate akan ditahan di level 6% (Median). 

Yang jadi catatan, 10 dari 38 Ekonom/ Analis yang disurvei oleh Bloomberg memprediksi Bank Indonesia akan kembali memangkas suku bunga acuan BI-Rate menjadi 5,75% untuk pertemuan tersebut.

(fad)

No more pages