Logo Bloomberg Technoz

Rupiah Melesat di Tengah Kabar Sri Mulyani Masuk Kabinet

Tim Riset Bloomberg Technoz
14 October 2024 15:22

Menkeu Sri Mulyani. (Dok: djpb.kemenkeu)
Menkeu Sri Mulyani. (Dok: djpb.kemenkeu)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah berbalik arah pada sore ini, di tengah hembusan kabar bahwa Menteri Keuangan Sri Mulyani akan ditarik masuk ke Kabinet baru di bawah pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto. Dari siang tadi, Prabowo memanggil banyak tokoh, yang disebut-sebut menjadi pejabat teras pemerintahan baik di kabinet atau lembaga negara lain, di Kertanegara.

Rupiah spot menjadi mata uang dengan penguatan terbesar di Asia sore ini, naik 0,13% ke level Rp15.560/US$. Penguatan rupiah bersama dolar Taiwan yang naik 0,07% dan dolar Hong Kong 0,03%. Sementara mayoritas mata uang Asia lain masih tertekan oleh rupiah. Won Korsel turun 0,49%, peso melemah 0,46%, yuan offshore turun 0,23%, yuan Tiongkok melemah 0,20%, ringgit dan dolar Singapura masing-masing turun 0,15% dan 0,11%.

Penguatan rupiah yang tadi pagi dibuka melemah ditengarai karena kabar akan masuknya SMI ke jajaran menteri di kabinet pemerintahan Prabowo. Berdasarkan laporan Reuters siang ini, mengutip sumber anonim, Prabowo menimbang untuk menawari posisi menteri di kabinet untuk SMI. SMI kemungkinan akan diminta kembali menjabat sebagai menteri di bidang perekonomian. 

Sedari siang tadi, di kediaman Prabowo berdatangan tokoh-tokoh yang disinyalir dipanggil untuk menjadi calon menteri di kabinet pemerintahan mendatang. Berdasarkan pantauan Bloomberg Technoz, beberapa tokoh yang sudah muncul di antaranya, Widiyanti Putri Wardhana, istri Wisnu Wardhana -pengusaha batu bara terkemuka, anggota Komnas HAM Natalius Pigai, Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional Yandri Susanto juga hadir di Kertanegara. Petinggi Golkar Nusron Wahid, ada juga petinggi Partai Gerinda seperti Fadli Zon dan Sufmi Dasco. 

Prabowo dalam kesempatan sebelumnya menyatakan, akan banyak mempertahankan banyak nama lama di kabinet saat ini ke dalam kabinetnya nanti.