Ia hanya menyebut, nantinya proporsi kredit UMKM dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) akan diusulkan dan dibahas bersama OJK untuk menentukan target yang telah dipatok apakah sudah sesuai dengan besaran yang diharap OJK.
“Jadi nanti kalau misalnya targetnya dia hanya 10%, terus kita lihat kayaknya terlalu kecil, nanti akan ada negosiasi seperti itu. Sehingga bahkan pendekatannya itu akan lebih bisnis to bisnis,” tutur Dian.
Dian juga menyatakan OJk akan membantu masing-masing bank dalam menyusun RBB utamanya dengan menyediakan bantuan data, hingga analisis sektor UMKM termasuk aksesinya kepada Kredit Usaha Rakyat (KUR).
“Itu akan di dalam koordinasi bantuan kita untuk kerjasama dengan pemerintah dalam hal ini dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian,” ucap Dian.
Dalam kaitan itu, pihaknya juga berniat menjadikan Bank Perekonomian Daerah (BPD) dan Bank Perekonomian Rakyat (BPR) sebagai tumpuan penyaluran kredit kepada sektor UMKM di masing-masing daerah.
“Akan kita jadikan ujung tombak untuk bagaimana di daerah mereka bisa meningkatkan UMKM yang pertumbuhan kredit-nya sekarang agak melambat sedikit gitu ya. Tapi sebenarnya ya tetap tumbuh, tetapi tentu kalah oleh korporasi yang jauh lebih besar peningkatannya,” pungkas Dian.
(azr/roy)