“Aldoseri menegaskan kampanye yang menyasar Bahrain FA adalah bagian dari serangan siber terhadap berbagai institusi atau individu, dan menunjukkan pentingnya mengambil semua tindakan pencegahan, terutama karena hal ini terkait dengan sistem, situs web, dan akun media sosial yang jadi sasaran ancaman dan komentar yang menyinggung,” tulis dia.
Bahrain memang menjadi serangan komentar berupa kritik dari warganet Indonesia imbas hasil imbang Timnas Sepak Bola Indonesia dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026. Adalah disahkannya gol penghujung pertandingan padahal alokasi waktu tambahan babak kedua sudah terlampaui.
Tak ayal kritik juga dialamatkan kepada Ahmed Al Kaf selaku wasit pertandingan tersebut. Pelatih Timnas Sepak Bola Indonesia Shin Tae Yong menyatakan, “kedua tim melakukan yang terbaik sampai wasit meniupkan peluit panjang. Akan tetapi, saya harus memastikan kembali terkait dengan keputusan-keputusan wasit di pertandingan tadi. Bila AFC ingin semakin maju, maka keputusan dan kepemimpinan wasit juga perlu diperbaiki.”
Persoalan tambahan waktu menjadi 6 menit, padahal tambahan resmi hanya 3 menit, FIFA memberikan penjelasan lewat aturan. Mengutip Laws Of The Game musim 2024/2025 yang telah dirilis International Football Association Board (IFAB) bahwa wasit berhak memberikan toleransi pada setiap babak atas dasar hilangnya waktu pada babak tersebut dengan beberapa alasan.
Kejadian yang dapat dikategorikan menjadi toleransi tambahan waktu adalah
- Pergantian pemain
- Penilaian atau pemindahan pemain yang cedera
- Membuang-buang waktu
- Adanya sanksi disiplin
- Penghentian medis yang diizinkan misalnya istirahat ‘minum’ dan istirahat ‘pendinginan’
- Penundaan yang berkaitan dengan pemeriksaan dan peninjauan VAR
- Perayaan gol dan adanya gangguan dari luar.
(wep)