Logo Bloomberg Technoz

“Kami sedang menunggu pemilu untuk langkah besar berikutnya. Banyak yang mengantisipasi bahwa kepresidenan Trump akan menjadi hal yang positif bagi Bitcoin. Kamala sedikit lebih dari sekadar pilihan dengan beberapa orang berpikir dia akan tetap berada di garis Partai Demokrat yang bermusuhan, tetapi banyak yang berharap bahwa dia lebih kripto dan ramah teknologi daripada pendahulunya,” kata Leo Mizuhara, kepala eksekutif dan pendiri manajer aset kripto Hashnote, dilansir dari Bloomberg News.

Bitcoin tampak tersengat hingga berada di jalur hijau pada pukul 9.30 waktu Indonesia, Senin (14/10/2024) usai sepanjang dini hari tadi bergerak di teritori negatif.

Pergerakan mingguan Bitcoin masih positif 0,8% dengan volume perdagangan mencapai sekitar US$24,53 miliar. Posisi kapitalisasi pasar Bitcoin masih berada di kisaran US$1,26 triliun.

Bitcoin sempat berada di level harian tertinggi US$64.311,28 sebelum akhirnya sedikit mengalami perubahan harga.  Ethereum juga berada di zona hijau 2,66% dalam 24 jam terakhir menjadi US$2.528, dan 1,78% lebih tinggi dibandingkan pekan sebelumnya.

Altcoin sebagian besar juga meraih kenaikan, seperti Solana 3,29% menuju US$151 dibandingkan posisi Minggu. XRP +0,03% ke US$0,53 seperti dilansir dari CoinMarketcap. Pun demikian dengan Avalanche +1,48% ke US$29,42, serta Shiba Inu +0,12% ke US$0,000017.

Sementara beberapa altcoin mengalami koreksi seperti Toncoin (-0,16%) ke US$5,27,  Cardano (-1,33%) US$0,35, juga Litecoin (-0,64%) ke US$65,32.

Di pasar opsi, para trader bertaruh pada volatilitas yang lebih tinggi menjelang pemilu November, menurut Zaheer Ebtikar, pendiri dana kripto Split Capital.  

“Sebagian besar orang di dunia kripto menunggu untuk trading hingga ada semacam aksi spot. setelah melihat Cumberland dan kasus-kasus penegakan hukum lainnya yang baru-baru ini terjadi pada perusahaan-perusahaan kripto, sebagian besar kebijakan Donald Trump adalah untuk menjadi ramah terhadap kripto,” kata Ebtikar.

(wep)

No more pages