"Karena itu tidak ada lagi dipertentangkan apakah secara fisik ada di pemerintahan atau tidak," ujar dia.
Diketahui, seusai Prabowo Subianto dan jajarannya mengunjungi NasDem Tower pada 22 Maret 2024, Ketua Umum Surya Paloh dan jajaran menggelar kunjungan balasan ke kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara pada 25 April 2024. Pada momen itu, Surya Paloh menegakan dukungan terhadap Prabowo-Gibran.
“NasDem hari ini menyatakan kembali menegaskan mendukung pemerintahan baru di bawah Prabowo-Gibran," ujar Surya Paloh di kediaman Prabowo.
Di lain kesempatan, Waketum Partai NasDem Saan Mustopa menegaskan bahwa absennya NasDem di pemerintahan tidak menjadikan partainya oposisi.
"Bukan (oposisi), kita tetap dalam barisan pemerintahan Pak Prabowo, Pak Gibran. Jadi kita men-support dan mendukung sepenuhnya apa yang menjadi keputusan kebijakan dan program pemerintahan Pak Prabowo," kata Saan, Senin (14/10/2024).
Saan mengklaim NasDem tahu diri tidak meminta jabatan.
"Secara etika tentu NasDem apa istilahnya tahu diri ya, memberikan kesempatan bagi partai-partai koalisi pendukung Pak Prabowo, Pak Gibran untuk mengisi komposisi di kabinet," kata dia.
Kabar ketidakhadiran NasDem mengisi kabinet mulanya disampaikan Sekjen Partai NasDem. Hermawi Taslim. Dia mengatakan partainya memutuskan tidak masuk kabinet Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
"Kita memutuskan juga untuk tidak masuk dalam kabinet, menurut kita pikiran-pikiran kita kalau diterima itu jauh lebih penting daripada kita masuk dalam kabinet," kata Hermawi, Minggu.
(ain)