Logo Bloomberg Technoz

Adapun saham energi yang melaju pesat i.a, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menguat 5,22% ke posisi Rp141/saham, dan juga saham PT Petrosea Tbk (PTRO) melesat 4,07% ke posisi Rp14.675/saham.

Senada, saham teknologi juga naik mendukung penguatan IHSG, PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) terbang 10,2% ke posisi Rp7.500/saham, PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) melesat 10,1% ke posisi Rp304/saham. Serta, saham PT Sumber Sinergi Makmur Tbk (IOTF) menguat 9,4% ke posisi Rp198/saham.

Indeks saham LQ45 yang berisikan saham-saham unggulan juga ikut menguat dan parkir di zona hijau, dengan kenaikan 4,19 poin atau menguat 0,45% ke posisi 937,43.

Saham-saham LQ45 yang bergerak pada teritori positif antara lain, saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) melesat 3,34% ke posisi Rp62/saham, dan saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) menguat 3,01% ke posisi Rp9.425/saham.

Tren positif juga terjadi pada saham LQ45 berikut, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menguat 3,84% ke posisi Rp1.625/saham, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) terangkat 2,08% ke posisi Rp1.480/saham. Saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) terapresiasi 2,01% ke posisi Rp1.015/saham.

Adapun Bursa Saham Asia mayoritas bergerak menguat pada perdagangan siang hari ini. indeks Shanghai Comp (China) melesat 2,26%, indeks CSI 300 (China) menguat 1,61%, indeks Kospi terbang 1,08%, indeks SENSEX (India) meninggi 0,55%, indeks Strait Times (Singapura) menguat 0,38%, indeks Hang Seng Hong Kong melesat 0,25%, indeks SETI (Thailand) mencatat penguatan 0,11%, dan indeks KLCI (Malaysia) menghijau 0,08%.

Sentimen pada perdagangan hari ini utamanya datang dari regional dan dalam negeri bagi IHSG. Bursa China melesat efek dari Kementerian Keuangan setempat menjanjikan langkah-langkah baru untuk mendukung pasar properti dan mengisyaratkan pinjaman Pemerintah yang lebih besar untuk menopang perekonomian.

Respons di awal pekan ini menunjukkan bahwa para investor mungkin mengandalkan lebih banyak rincian yang akan muncul pada rencana fiskal negara ini dalam beberapa hari mendatang.

Sepeteri yang diwartakan Bloomberg News, beberapa investor dan juga para Ekonom/ Analis telah menyatakan kekecewaan mereka atas hasil pengarahan yang sangat dinanti-nantikan pada Sabtu kemarin, di mana Menteri Keuangan Lan Fo'an menahan diri dengan tidak mengungkapkan angka stimulus fiskal baru—sesuatu yang sangat diharapkan pasar. 

Dari dalam negeri, pekan ini akan jadi perhatian pasar di mana keputusan BI Rate akan dilangsungkan. Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia bulanan bakal digelar pada 15–16 Oktober dan akan menentukan kebijakan bunga acuan setelah di bulan lalu mendahului The Fed. 

Deflasi selama lima bulan bagi Ekonomi RI seharusnya bisa memberikan ruang bagi Perry Warjiyo dan kolega untuk melanjutkan pemangkasan bunga acuan. Namun, tekanan yang dihadapi oleh rupiah baru-baru ini akibat ketidakpastian global yang kembali datang hingga memicu arus keluar modal asing, mungkin akan membuat BI lebih berhati-hati.

Konsensus 36 Ekonom/ Analis yang disurvei oleh Bloomberg sampai dengan siang hari ini, memperkirakan BI Rate akan ditahan di level 6% (Median). 

Yang jadi catatan, 10 dari 36 Ekonom/ Analis yang disurvei oleh Bloomberg memprediksi Bank Indonesia akan kembali memangkas suku bunga acuan BI-Rate menjadi 5,75% untuk pertemuan tersebut.

(fad/aji)

No more pages