Logo Bloomberg Technoz

Aktivitas militer tersebut merupakan "peringatan keras terhadap tindakan separatis pasukan 'kemerdekaan Taiwan'," kata juru bicara tersebut. "Ini adalah operasi yang sah dan perlu untuk menjaga kedaulatan negara dan persatuan nasional."

Latihan-latihan ini menandakan upaya gigih China untuk menekan presiden baru Taiwan, Lai Ching-te. Latihan ini diberi nama "Joint Sword-2024B," sebagai tindak lanjut dari latihan "2024A" yang diadakan tepat setelah pelantikan Lai pada Mei lalu.

Aktivitas terbaru ini dilakukan setelah Lai mengatakan dalam pidatonya minggu lalu bahwa ia akan menghadapi ancaman dari China, yang memandang Taiwan sebagai wilayah yang harus berada di bawah kendalinya, dengan kekerasan jika perlu. Presiden Joe Biden telah berulang kali mengatakan bahwa AS akan membela Taiwan dari serangan China.

Departemen Luar Negeri AS mengatakan dalam pernyataannya bahwa AS "sangat khawatir" dengan latihan tersebut. "Respons China melalui provokasi militer terhadap pidato tahunan rutin tidak beralasan dan berisiko menimbulkan eskalasi," katanya.

AS meminta Beijing "untuk menahan diri dan menghindari tindakan lebih lanjut yang dapat merusak perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan dan di kawasan yang lebih luas," seraya menambahkan bahwa Washington dan para sekutunya memantau aktivitas China.

Kementerian Pertahanan Taiwan mengutuk tindakan Beijing, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah mengirimkan pasukan militer untuk merespons. Kementerian tersebut juga mengatakan pidato Lai minggu lalu menyoroti tekadnya yang kuat untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di selat tersebut.

(bbn)

No more pages