Target kenaikan potensial selanjutnya menuju area level 7.650. Adapun support terkuat IHSG pada level 7.400 apabila pelemahan kembali terjadi.
Sentimen pada perdagangan hari ini utamanya datang dari dalam negeri dan regional. Pekan ini akan jadi perhatian pasar di mana keputusan BI Rate akan diumumkan. Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia bulanan bakal digelar pada 15–16 Oktober dan akan menentukan kebijakan bunga acuan setelah bulan lalu mendahului The Fed.
Deflasi selama lima bulan bagi Ekonomi RI seharusnya bisa memberikan ruang bagi Perry Warjiyo dan kolega untuk melanjutkan pemangkasan bunga acuan. Namun, tekanan yang dihadapi oleh rupiah baru-baru ini akibat ketidakpastian global yang kembali datang hingga memicu arus keluar modal asing, mungkin akan membuat BI lebih berhati-hati.
Konsensus 26 Ekonom/ Analis yang disurvei oleh Bloomberg sampai dengan pagi ini, memperkirakan BI Rate akan ditahan di level 6%.
Yang jadi catatan, 7 dari 26 Ekonom/ Analis yang disurvei oleh Bloomberg memprediksi Bank Indonesia akan kembali memangkas suku bunga acuan BI-Rate menjadi 5,75% untuk pertemuan tersebut.
Stimulus China
Seperti yang diwartakan Bloomberg News, para investor juga akan memantau pasar Saham China setelah Menteri Keuangan Lan Fo'an menjanjikan lebih banyak dukungan untuk pasar properti yang sedang mengalami kesulitan dan mengisyaratkan pinjaman pemerintah yang lebih besar, tanpa memberikan angka moneter utama yang diinginkan pasar.
Secara terpisah, data pada Minggu memperlihatkan inflasi Harga Konsumen China masih lesu dan harga-harga di tingkat pabrik melambat selama 24 bulan berturut-turut, menandakan perlunya lebih banyak dukungan kebijakan.
“Pasar kemungkinan kecewa karena Kementerian Keuangan China tidak mengumumkan stimulus tambahan yang konkret,” tulis Richard Franulovich, Kepala Strategi FX di Westpac Banking Corp., dalam catatannya kepada klien.
“Meskipun begitu, pembacaan pasar yang lebih meyakinkan akan muncul ketika pasar lokal China dibuka pada Senin.”
Inflasi Harga Konsumen China hanya ada kenaikan tipis 0,4% dari tahun lalu, lebih kecil dari perkiraan median 0,6% dalam survei Bloomberg terhadap para Ekonom/ Analis. Inflasi Produsen terpeleset 2,8%, menurun selama dua tahun penuh.
CPI inti –yang tidak termasuk harga makanan dan bahan bakar yang bergejolak– pun naik 0,1%, menurut data dari Biro Statistik Nasional pada Minggu.
Angka-angka ini menyoroti lemahnya permintaan dari dalam negeri tersebut sebelum para pembuat kebijakan mengeluarkan sejumlah langkah stimulus pada September lalu untuk menghidupkan kembali perekonomian.
Sentimen The Fed
Kecemasan pasar juga datang dari ekspektasi terhadap laju pemangkasan suku bunga Federal Reserve, Bank Sentral Amerika Serikat.
Gubernur Federal Reserve Bank of Dallas Lorie Logan menggambarkan Ekonomi AS berlangsung ‘Kuat dan stabil,' Logan juga menunjukkan bahwa ada risiko ‘Yang berarti' di masa mendatang.
“Sangat penting untuk melihat ke depan saat kita memetakan jalur ini menuju netral, dan kita melakukannya dengan cara yang sangat bertahap untuk menyeimbangkan risiko yang kita miliki,” katanya pada hari Jumat di sebuah konferensi yang diselenggarakan oleh Federal Home Loan Bank of Dallas.
Analis Phintraco Sekuritas memaparkan, pasar merespon tren penurunan inflasi dari penurunan Producer Price Index ke 1,8% yoy di September 2024 dari sebelumnya 1,9% yoy di Agustus 2024.
Terkait kondisi ini, CME FedWatch Tools mencatat 90% peluang pemangkasan 25 bps dalam FOMC November 2024.
“IHSG menjaga posisinya di atas level psikologis 7.500 di Jumat. Sejalan dengan pergerakan tersebut, penyempitan negative slope pada MACD masih berlanjut. Dengan demikian, IHSG berpeluang lanjutkan technical rebound sampai kisaran 7.550–7.580 di Senin (12/10). Akan tetapi perkembangan sejumlah sentimen eksternal akan mempengaruhi pergerakan IHSG di sisa pekan ini,” mengutip riset Phintraco.
Melihat hal tersebut, Phintraco memberikan rangkuman rekomendasi saham hari ini meliputi INTP, SMGR, PWON, ARTO, PGAS, dan HRUM.
Sementara itu, Analis BRI Danareksa Sekuritas memaparkan, belum ada perubahan signifikan pada pergerakan IHSG. Posisi IHSG saat ini masih berada di area support MA-60.
“Masih ada potensi IHSG memantul dari area support MA-60. Waspadai penurunan lebih dalam jika IHSG Kembali turun di bawah support 7.454,” papar BRI Danareksa Sekuritas dalam risetnya pada Senin (14/10/2024).
Bersamaan dengan risetnya, BRI Danareksa memberikan rekomendasi saham hari ini, ARTO, INTP, MNCN, dan PGEO.
(fad/wep)