"Saya rasa UE tidak akan membuat kompromi lebih lanjut," ujar Li. "Lobi industri otomotif sangat kuat."
Sebagai langkah antisipasi terhadap hambatan perdagangan, BYD telah menginvestasikan miliaran dolar untuk membangun fasilitas produksi di Eropa, Asia, dan Amerika Selatan. Perusahaan ini sudah memiliki pabrik yang beroperasi di Thailand, dengan kapasitas produksi lebih lanjut sedang dibangun di Hungaria, Brasil, dan Turki.
Produsen mobil Eropa seperti Volkswagen, BMW, dan Renault telah menyuarakan keluhan terkait kebijakan Uni Eropa yang dianggap tidak konsisten. Mereka mencatat bahwa meskipun UE menetapkan tenggat waktu untuk menghapus mobil berbahan bakar fosil dan mengurangi emisi, dukungan subsidi untuk EV semakin berkurang, sementara infrastruktur pengisian kendaraan masih terbatas.
Li berpendapat bahwa produsen mobil Eropa tidak kompetitif karena kurangnya kepastian kebijakan mengenai kendaraan listrik dan kecenderungan menghindari persaingan. Pasar yang jenuh dan kompetitif telah membuat produsen mobil China "sangat kompetitif," katanya.
"Semua produsen di dunia harus ambil bagian dalam kompetisi ini," tambah Li. "Mereka yang ragu-ragu dan mundur akan kalah."
(bbn)