Awalnya, harga emas bersiap untuk koreksi lebih dari 1% sepanjang pekan ini. Namun pernyataan dari sejumlah pejabat teras bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve meredakan ketegangan pasar.
Gubernur The Fed New York John Williams menegaskan laju inflasi di Negeri Adidaya tetap bergerak turun. Meski data menyebutkan hal berbeda.
Pekan ini, US Bureau of Labor Statistics mengumumkan laju inflasi AS pada September adalah 0,2% dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm). Sama seperti Agustus, dan lebih tinggi ketimbang ekspektasi pasar yakni 0,1% mtm.
“Kalau mtm, akan ada gejolak dan benturan dalam data. Namun kami melihat inflasi bergerak dengan stabil. Saya melihat itu akan berlanjut," tegas Williams dalam acara di Binghamton University, seperti dikutip dari Bloomberg News.
Williams menambahkan, akan menjadi layak (appropriate) bagi kebijakan moneter untuk bergerak menuju netral.
Sementara Gubernur The Fed Chicago Austan Goolsbee menyatakan secara umum inflasi bergerak turun. Sedangkan Gubernur The Fed Richmond Thomas Barkin menyatakan inflasi bergerak dalam jalur yang benar.
Pernyataan itu membuat pasar tenang. Kini, The Fed diperkirakan bakal kembali menurunkan suku bunga acuan pada rapat November.
Mengutip CME FedWatch, probabilitas penurunan Federal Funds Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4,5-4,75% adalah 95,6%. Lebih tinggi ketimbang hari sebelumnya yaitu 83,3%
Adapun peluang The Fed mempertahankan suku bunga acuan di 4,75-5% kini hanya 4,4%. Jauh lebih rendah dibandingkan kemarin yang mencapai 16,7%.
Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas akan lebih menguntungkan saat suku bunga turun, karena ikut menurunkan opportunity cost.
(aji)