Logo Bloomberg Technoz

Yang Bisa Dinantikan dari Rencana China Umumkan Stimulus Baru

News
12 October 2024 10:00

Bendera China. (Dok: Bloomberg)
Bendera China. (Dok: Bloomberg)

Paul Dobson - Bloomberg News

Bloomberg, Bursa China menutup minggu yang penuh gejolak dengan penurunan 2,8% pada Indeks CSI 300, sementara obligasi korporasi justru mengalami reli. Fokus investor kini tertuju pada pengarahan kebijakan Kementerian Keuangan China yang dijadwalkan pada Sabtu (12/10/2024), yang diharapkan memberikan petunjuk terkait stimulus fiskal baru.

Saham diprediksi menjadi indikator utama keberhasilan pertemuan ini. Dengan volatilitas ekstrem yang terjadi sepanjang pekan lalu dan spekulasi besar di kedua sisi pasar, reaksi pasar bisa berupa lonjakan kegembiraan atau justru kekecewaan.

Angka yang Diantisipasi

Investor tampaknya berfokus pada angka 2 triliun yuan (setara Rp4.429 triliun) sebagai tolok ukur stimulus fiskal yang diharapkan, meskipun prediksi berkisar antara 1 hingga lebih dari 3 triliun yuan. Namun, pertemuan ini mungkin tidak memberikan angka pasti, karena pendanaan anggaran tambahan kemungkinan harus disetujui oleh Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional, badan legislatif tertinggi China, yang baru akan bertemu pada akhir bulan ini.

Detail Teknis

Investor obligasi juga menunggu kejelasan mengenai porsi stimulus yang akan berupa penerbitan utang baru, baik utang pemerintah atau obligasi khusus negara. Ada kemungkinan "uang baru" akan berasal dari tumpukan uang tunai yang sudah ada, kuota penerbitan utang yang belum terpakai, atau dana cadangan pemerintah dan perusahaan. Pihak berwenang atau bank sentral juga dapat menemukan cara untuk membantu pasar menyerap pasokan baru.

Penerima Manfaat Stimulus