Logo Bloomberg Technoz

Pekan ini, US Bureau of Labor Statistics mengumumkan laju inflasi AS pada September adalah 0,2% dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm). Sama seperti Agustus, dan lebih tinggi ketimbang ekspektasi pasar yakni 0,1% mtm.

“Kalau mtm, akan ada gejolak dan benturan dalam data. Namun kami melihat inflasi bergerak dengan stabil. Saya melihat itu akan berlanjut," tegas Williams dalam acara di Binghamton University, seperti dikutip dari Bloomberg News.

Williams menambahkan, akan menjadi layak (appropriate) bagi kebijakan moneter untuk bergerak menuju netral.

Sementara Gubernur The Fed Chicago Austan Goolsbee menyatakan secara umum inflasi bergerak turun. Sedangkan Gubernur The Fed Richmond Thomas Barkin menyatakan inflasi bergerak dalam jalur yang benar.

Pernyataan itu membuat pasar tenang. Kini, The Fed diperkirakan bakal kembali menurunkan suku bunga acuan pada rapat November.

Mengutip CME FedWatch, probabilitas penurunan Federal Funds Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4,5-4,75% adalah 95,6%. Lebih tinggi ketimbang hari sebelumnya yaitu 83,3%

Adapun peluang The Fed mempertahankan suku bunga acuan di 4,75-5% kini hanya 4,4%. Jauh lebih rendah dibandingkan kemarin yang mencapai 16,7%.

Sumber: CME FedWatch

Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas akan lebih menguntungkan saat suku bunga turun, karena ikut menurunkan opportunity cost.

Analisis Teknikal

Lalu bagaimana proyeksi harga emas untuk pekan depan? Apakah bisa bangkit atau terpuruk lebih dalam?

Secara teknikal dengan perspektif mingguan (weekly time frame), emas mantap di zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 77,58.

RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish. Namun hati-hati, karena RSI di atas 70 juga menjadi sinyal sudah jenuh beli (overbought).

Sedangkan indikator Stochastic RSI berada di 95,19. Sudah di atas 80, juga pertanda sudah overbought.

Oleh karena itu, bisa jadi tekanan terhadap harga emas masih akan terjadi. Untuk pekan depan, target support terdekat sepertinya akan ada di kisaran US$ 2.633-2.561/troy ons.

Adapun target resisten terdekat ada di rentang US$ 2.650-2.676/troy ons.

(aji)

No more pages