Lebih lanjut, Luhut mengklaim sudah terdapat 28 ribu orang dengan kekayaan tinggi yang berminat dengan konsep Family Office yang sempat ditawarkan pihaknya.
“Ada 28 ribu orang yang punya uang, mau nangkir. Saya ketemu beberapa tokoh-tokoh itu di Bali di mana orang kaya-kaya dunia itu. Mereka bilang, kita senang sekali di sini,” paparnya.
Bahkan, Luhut menyatakan telah mengirimkan tim untuk mempelajari Family Office yang telah terbentuk di negara-negara lain. Namun segala proses tersebut terancam sia-sia, sebab kini perencanaannya terhenti akibat satu Kementerian.
“Saya kirim tim semua ke sana, saya ketemu mereka [pihak yang tertarik]. Kita lahirkan lain, tapi berhenti. Saya bilang Presiden terpilih 2 minggu lalu ‘Mr President look at Malaysia mendahului kita’. [Prabowo menjawab] ‘udah bang nanti kalau kita cepat aja’,” terang Luhut.
Sebagai informasi, Luhut menyampaikan Family Office yang tengah digodok pemerintah ditargetkan akan selesai sebelum masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) berakhir. Luhut mengaku telah bertemu dengan Pemerintah Kota Abu Dhabi, Uni Emirat Arab untuk mengambil pengalaman terkait pembentukan Family Office.
“Kita masih bicara sekarang mengenai berapa jumlah minimum yang akan mereka harus masukkan. Berapa yang harus diinvestasikan dan berapa pegawai yang harus dia buat untuk run office nya di sini,” kata Luhut usai peluncuran SIMBARA Nikel dan Timah, Senin (22/7/2024).
(azr/lav)