“Apakah ada pekerjaan yang katakan yang 20 jam rata-rata itu naik jadi 30 jam? [agar upah] yang diperoleh akan jauh lebih besar. Atau dibayar 20 jam, tapi kualitas pekerjaannya itu [lebih baik] membuat mereka dibayar Rp4 juta per minggu,” tutur Suharso.
Menurut dia, fenomena tersebut juga berkaitan dengan angka Incremental Capital Output Ratio (ICOR) RI yang masih di angka 6. Ia mengklaim dengan daya saing RI yang dimiliki saat ini serta level ICOR Indonesia dapat turun ke angka 5 maka pertumbuhan RI bisa mencapai 6%.
“Kalau kita bisa turunkan lebih, bagus lagi. Maka pertanyaan besarnya, bagaimana kita turunkan ICOR itu. Itu soal efisiensi,” tegasnya.
Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa rata-rata upah buruh sepanjang Februari 2024 berada di angka Rp3,04 juta per bulan, berdasarkan hasil survei angkatan kerja nasional (Sakernas).
Angka itu tercatat naik 3,27% jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya di Rp2,94 juta.
Sementara itu, berdasarkan jenis kelamin, rata-rata upah buruh laki-laki tercatat sebesar RP3,30 juta/bulan, masih berada di atas upah buruh perempuan yang sebesar Rp2,57 juta.
Namun, setidaknya masih terdapat beberapa pekerjaan bergaji di bawah rata-rata upah buruh yang sebesar Rp3,04 juta itu.
Berdasarkan rilis data BPS dari hasil survei yang diterbitkan Senin (6/5/2024) tersebut, setidaknya ada 8 dari total 17 kategori skor aktivitas pekerjaan yang disurvei BPS, dengan rerata gaji di bawah Rp2,04 juta.
(azr/lav)