Pengiriman Taycan, salah satu dari dua model listrik yang ditawarkan Porsche, merosot 47% pada periode tersebut. Perusahaan tidak memberikan angka penjualan mobil listrik keduanya, Macan, karena pengiriman model ini baru dimulai akhir bulan lalu.
Hal ini menunjukkan keputusan Porsche untuk mundur dari target EV-nya awal tahun ini merupakan pilihan yang tepat. Perusahaan mengatakan, meskipun EV dapat menyumbang lebih dari 80% penjualan kendaraan baru pada tahun 2030, hal itu tidak lagi menjadi tujuan konkret perusahaan.
Penjualan juga terganggu oleh masalah rantai pasokan, termasuk banjir yang mengganggu penyedia aluminium khusus, dan penyegaran portofolio model Porsche.
Pengiriman global Porsche turun 7% dalam sembilan bulan pertama tahun ini, dipimpin oleh penurunan 29% di China dan penurunan 5% di Amerika Utara.
CEO Oliver Blume mulai mendorong pengiriman ke pasar lain tahun ini karena peralihan China ke EV begitu cepat, persaingan lokal semakin ketat, dan ekonomi China terus melambat.
Perusahaan ini merupakan salah satu produsen mobil Eropa yang berisiko terkena bea masuk pembalasan dari Beijing setelah negara-negara anggota Uni Eropa memutuskan untuk memberlakukan tarif pada EV dari China.
(bbn)