Logo Bloomberg Technoz

“Perkiraan saya, karena saya sering ke bawah kira-kira berapa sih emas yang terangkut, kira-kira 40—50 ton per tahun. Kalikan saja 50 ton kali 50 tahun, dirupiahkan, karena tidak ada smelter, kita tidak bisa tahu,” ujarnya. 

Peresmikan produksi Smelter PT. Freeport Indonesia di Gresik, Senin (23/9/2024). (Tangkapan Layar Youtube Setpres)

“Besar sekali, saya pernah rupiahkan langsung, lemes saya, tetapi gak papa, kita juga bersyukur Freeport sudah kita ambil alih 51% dan sebentar lagi akan nambah lagi,” ujarnya.

Sehari sebelumnya, Jokowi mengatakan kemungkinan pemberian relaksasi terhadap ekspor konsentrat tembaga usai Desember 2024 akan menjadi keputusan dari pemerintahan selanjutnya di bawah presiden terpilih Prabowo Subianto.

“Tanyakan ke menteri yang baru dan presiden baru,” ujar Jokowi saat ditemui di agenda Malam Puncak HUT Ke-79 Pertambangan dan Energi, dikutip Jumat (11/10/2024).

Selama ini, padahal, relaksasi ekspor konsentrat tembaga selalu diberikan untuk mengakomodasi smelter katoda tembaga, khususnya milik Freeport, yang belum bisa beroperasi 100% akibat berbagai kendala teknis.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia periode Januari 2025 hanya berbeda tipis dibandingkan dengan target awal operasional penuh smelter tersebut yang ditenggat pada Desember 2024.

“[Produksi] puncaknya mulai November, Desember 100%. Ya Desember dan Januari kan beda-beda tipis,” ujar Bahlil saat ditemui di Jakarta Pusat, Kamis (10/10/2024).

Adapun, relaksasi berupa perpanjangan ekspor produk pertambangan hasil pengolahan dan/atau pemurnian saat ini hanya berlaku sampai 31 Desember 2024, dari seharusnya 31 Mei 2024.

Hal itu termaktub dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No. 11/2024 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perdagangan No. 23/2023 tentang Kebijakan dan Pengaturan Ekspor, yang diundangkan pada Jumat (31/5/2024). Adapun, Permendag No. 11/2024 ini mulai berlaku pada Sabtu (1/6/2024).

“[Produk pertambangan hasil pengolahan dan/atau pemurnian berupa] hanya dapat diekspor sampai dengan tanggal 31 Desember 2024 sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang energi dan sumber daya mineral, yang dibuktikan dengan nomor dan tanggal pendaftaran Pemberitahuan Pabean Ekspor dari kantor pabean,” sebagaimana dikutip melalui Pasal 49 Ayat 1 beleid tersebut, Senin (3/6/2024).

Bos Freeport Tony Wenas sebelumnya mengungkapkan smelter katoda tembaga terbaru di Manyar, Gresik, Jawa Timur dengan nilai investasi Rp56 triliun baru akan berproduksi 100% pada Januari 2025, sedikit di belakang tenggat awal pada Desember 2024.

Dalam kapasitas penuh tersebut, Tony mengatakan, smelter katoda tembaga tersebut bakal menghasilkan 900.000 ton hingga 1 juta ton katoda, bergantung pada kadar tembaga yang diolah.

“Nanti mulai Januari akan 100% dimurnikan di dalam negeri. 100% yang akan menghasilkan tembaga kira-kira 900.000 ton sampai 1 juta ton tergantung kadar tambang. Hasilnya 99,9% furnace of copper, furnace of gold, furnace of silver,” ujar Tony dalam agenda BNI Investor Daily Summit 2024, Selasa (8/10/2024).

Tony menggarisbawahi smelter tersebut sudah mulai berproduksi, tetapi diperlukan beberapa penyesuaian karena merupakan pabrik peleburan tembaga single line terbesar di dunia dan bukan merupakan proyek yang mudah.

(dov/wdh)

No more pages