Logo Bloomberg Technoz

Mengutip dari berbagai sumber, Deng Xiaoping sendiri adalah seorang pemimpin politik China yang memainkan peran penting dalam reformasi ekonomi China dan modernisasi negara tersebut setelah era Mao Zedong. 

Xiaoping memang dikenal sebagai arsitek utama reformasi ekonomi yang memindahkan China dari ekonomi komando terpusat ke ekonomi pasar sosialis yang lebih terbuka dan dinamis, meskipun tetap di bawah kendali Partai Komunis.

"Deng Xiaoping itu adalah idola Pak Prabowo dan idola saya, kami baca terpisah, kok bisa kesamaan pandangan. Deng Xiaoping tokoh negara banyak luar biasa. Dia bisa bawa China dari kemiskinan 800 juta bangsa China bisa keluar dari kemiskinan," jelas Hashim, yang notabene juga merupakan adik Prabowo.

"Bisa jadi sejak saat ini, itu fakta semua, tidak bisa bantah, itu tidak ada yang bantah. Nah salah satu program kunci dari Tiongkok adalah perumahan," tegasnya.

Seperti diketahui, target pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan di era pemerintahan Prabowo Subianto kelak mencapai 8%.

Untuk itu, Hashim meyakini nilai dapat tercapai dengan turut mendorong sektor properti tetap hidup. Secara tak langsung, Prabowo juga turut mengikuti jejak idolanya Deng Xiaoping dalam memperkuat sektor properti.

"Ini bisa membantu Pak Prabowo dan Mas Gibran Untuk mencapai lebih dari 8%, karena 8% itu minimal, dan kenapa saya pelajari sudah 1 tahun ini ya Pak Boni [anggota satgas perumahan] terus apalagi 6 bulan sejak ditunjuk sebagai tuan Satgas," pungkas Hashim.

Untuk sektor perumahan sendiri, diketahui Presiden Terpilih Prabowo Subiato melalui adiknya Hashim Djojohadikusumo mengonfirmasi program 3 Juta Rumah. 

Menariknya, program pembangunan 3 juta rumah yang akan dijalankan pada era kepemimpinan presiden terpilih Prabowo Subianto merupakan target anual, bukan sepanjang periode pemerintahan berikutnya selama 5 tahun.

"Perumahan setelah kita pelajari, kita perlu besar-besaran dipikirkan funding pendanaan. Ternyata setelah dipelajari bukan 3 juta [rumah] per periode. Kita mau bikin 3 juta setahun, jadi 5 tahun total 15 juta," kata Hashim.

Pembangunan 3 juta unit rumah ini akan terbagi menjadi 2 juta unit pembangunan perumahan untuk di desa, dan 1 juta pembangunan unit apartemen di kota. Untuk pembangunan di desa sendiri, Hashim menjelaskan hanya diperbolehkan untuk kontraktor daerah yang bisa mengikuti program ini.

Dengan demikian, pengembangan besar dilarang menggarap proyek rumah di desa. Meski demikian, Hashim tetap menegaskan bahwa 1 juta unit apartemen pengembangan besar bahkan asing bisa berperan untuk menggarap proyek tersebut.

Untuk itu, Hashim berharap target-target yang telah ditetapkan pada era Prabowo ini dapat dilanjutkan ke penerusnya.

"Ini saya luruskan, bahwa 3 juta unit rumah untuk setiap tahun, hendaknya selama 10 tahun dan dilanjutkan insyallah oleh penerusnya, setelah prabowo 10 tahun ya entah mas Gibran atau siapa. Targetnya 1 juta di perkotaan setiap tahun sehingga ada 2 juta di perdesaan. Kenapa angka gini? Karena dari 75.000 desa kalau dibangun setiap tahun di tiap desa dibangun 20 rumah, kita ciptakan 80 pekerjaan jadi menggerakkan ekonomi," tegasnya.

(prc/wdh)

No more pages