Dalam kaitannya dengan pengembangan sektor perumahan, Joko menekankan pentingnya kehadiran Kementerian Perumahan sebagai sebuah keniscayaan untuk mendukung suksesnya program ini.
REI sebagai asosiasi pengembang, tegas Joko, berkomitmen untuk merealisasikan target 3 Juta Rumah oleh pemerintahan mendatang. "Kami pada posisi standing yang sama untuk melakukan program unggulan [pemerintahan selanjutnya]."
Pada kesempatan yang sama, Ketua Satgas Perumahan Hashim Djojohadikusumo mengonfirmasi program pembangunan 3 juta rumah yang akan dijalankan pada era kepemimpinan presiden terpilih Prabowo Subianto merupakan target anual, bukan sepanjang periode pemerintahan berikutnya selama 5 tahun.
"Perumahan setelah kita pelajari, kita perlu besar-besaran dipikirkan funding pendanaan. Ternyata setelah dipelajari bukan 3 juta [rumah] per periode. Kita mau bikin 3 juta setahun, jadi 5 tahun total 15 juta," kata Hashim.
Untuk itu, Hashim berharap target-target yang telah ditetapkan pada era Prabowo ini dapat dilanjutkan ke penerusnya.
"Ini saya luruskan, bahwa 3 juta unit rumah untuk setiap tahun, hendaknya selama 10 tahun dan dilanjutkan insyallah oleh penerusnya, setelah Prabowo 10 tahun ya entah Mas Gibran atau siapa. Targetnya 1 juta di perkotaan setiap tahun sehingga ada 2 juta di perdesaan. Kenapa angka gini? Karena dari 75.000 desa kalau dibangun setiap tahun di tiap desa dibangun 20 rumah, kita ciptakan 80 pekerjaan jadi menggerakkan ekonomi," tegasnya.
(prc/wdh)