Rupiah Dibuka Turun Tipis Dibayangi Sentimen AS dan Timteng
Tim Riset Bloomberg Technoz
11 October 2024 09:09
Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah dibuka melemah tipis di tengah kegamangan pasar global pasca pengumuman data inflasi CPI Amerika Serikat yang mengejutkan, bersamaan dengan lonjakan klaim pengangguran yang mengkhawatirkan. Pada saat yang sama, pasar mewaspadai lonjakan harga minyak yang nyaris melompat 4% tadi malam pasca Israel mengatakan akan tetap membalas Iran meski AS sudah memintanya menahan diri.
Rupiah spot dibuka turun tipis nilainya 0,02% ke level Rp15.668/US$ ketika indeks dolar stabil di kisaran 102,91. Dua menit setelah dibuka turun tipis, rupiah berbalik agak menguat ke level Rp15.655/US$.
Gerak terbatas rupiah berlangsung ketika sebagian besar mata uang Asia mampu menguat melawan dolar AS. Baht naik 0,81%, won menguat 0,27%, peso 0,24%, ringgit 0,14%, yuan Tiongkok 0,03% dan yuan offshore 0,01%.
Sementara dolar Taiwan masih sedikit turun 0,01%. Serta dua mata uang di negara maju Asia, dolar Singapura dan yen Jepang sama-sama melemah 0,11% dan 0,04%.
Pelaku pasar dikejutkan oleh data inflasi CPI Amerika yang lebih tinggi ketimbang prediksi dan menunjukkan disinflasi terhenti. Pada saat yang sama, data klaim pengangguran meningkat ke level tertinggi dalam lebih dari setahun.