Kesimpulan Penting Data Inflasi AS: Disinflasi Inti Terhenti
Ruisa Khoiriyah
11 October 2024 08:40
Bloomberg Technoz, Jakarta - Pengumuman data inflasi Indeks Harga Konsumen (CPI) Amerika Serikat tadi malam membuat pelaku pasar terkejut. Inflasi AS ternyata kembali bangkit di angka yang melampaui prediksi dan lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya.
Data inflasi itu membuat pasar makin gelisah karena memperlihatkan bahwa proses penurunan tekanan harga (disinflasi), yang diyakini sudah berjalan dan mendukung keputusan Federal Reserve (The Fed) memangkas 50 bps langsung pada pertemuan bulan lalu, terhadang lagi.
Tim Ekonom Bloomberg Economics menilai, laporan inflasi CPI September menyodorkan berita baik dan buruk tentang inflasi di negara dengan ukuran terbesar di dunia itu.
Kabar baiknya, disinflasi biaya sewa rumah akhirnya menunjukkan kemajuan yang lebih cepat. Akan tetapi, lebih banyak kabar buruk yakni bahwa inflasi di beberapa kelompok masih merangkak naik, seperti di beberapa sektor jasa di antaranya jasa reparasi mobil dan biaya asuransi. "Disinflasi di komoditas inti terhenti pada September," kata Anna Wong dan Stuart Paul dari Bloomberg Economics, pasca laporan CPI diumumkan, Kamis (10/10/2024).
Meski begitu, kata ekonom, indeks favoritas The Fed yakni PCE core deflator yang akan dirilis 31 Oktober nanti, kemungkinan meningkat lebih lambat dibanding CPI September seperti yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir.