Logo Bloomberg Technoz

Inflasi AS Picu Kegamangan, Rupiah Bisa Ambles ke Rp15.700/US$

Tim Riset Bloomberg Technoz
11 October 2024 07:40

Ilustrasi Rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi Rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pergerakan rupiah pada perdagangan hari terakhir pekan ini, diperkirakan cenderung terbatas di tengah ketidakpastian yang kembali meningkat di pasar global, pasca data inflasi Amerika Serikat (AS) angkanya naik dan di luar dugaan pelaku pasar.

Indeks dolar AS ditutup naik tipis saat sesi perdagangan Amerika berakhir. Gerak dolar AS yang sedikit naik terjadi ketika terjadi aksi beli investor di pasar surat utang AS, Treasury, yang mengikis yield tenor 2Y hingga 6 bps ke level di bawah 4% lagi. Sementara tekanan jual melanda pasar saham di Wall Street.

Sinyal bercampur itu mengindikasikan reaksi pasar yang masih gamang menanggapi data mengejutkan itu, yang hadir bersamaan dengan angka klaim pengangguran ke level tertinggi dalam lebih dari setahun terakhir.

Inflasi meningkat lagi dan pengangguran yang makin mencemaskan, menjadi dua tema yang dihadapi oleh pasar bahkan setelah keputusan berani Federal Reserve memangkas bunga acuan 50 bps bulan lalu.

Prospek kebijakan bunga acuan The Fed menjadi lebih sulit ditebak meski pelaku pasar saat ini memilih menaikkan taruhan akan penurunan sebesar 25 bps pada November. Namun, ekspektasi bahwa The Fed bisa saja menahan bunga acuan bulan depan juga mengemuka, seiring menguatnya skenario no landing yang sempat membuat pasar Treasury terkoreksi tajam.