Sudhi Ranjan Sen - Bloomberg News
Bloomberg, India akan membangun dua kapal selam bertenaga nuklir dan membeli 31 pesawat tak berawak jarak jauh buatan Amerika Serikat (AS) dengan perkiraan biaya sebesar 350 miliar rupee (US$4,2 miliar) untuk melawan dominasi militer China di kawasan ini. Kabar ini diungkap oleh beberapa pejabat senior yang mengetahui hal tersebut.
Menurut para pejabat yang tidak ingin disebutkan namanya karena masalah ini sangat sensitif, Komite Kabinet India untuk Keamanan, yang dipimpin Perdana Menteri Narendra Modi, mengambil keputusan tersebut pada Rabu (9/10/2024).
Dua kapal bertenaga nuklir yang membawa senjata konvensional ini akan dibangun di galangan kapal lokal untuk pertama kalinya. Kapal bertenaga nuklir jauh lebih unggul daripada kapal diesel-listrik: kapal ini lebih cepat, dapat bertahan di bawah air hampir tanpa batas waktu, dan lebih besar, sehingga dapat mengangkut lebih banyak senjata, peralatan, dan pasokan.
Australia bekerja sama dengan Inggris dan AS untuk membuat kapal serupa melalui kemitraan keamanan tripartit yang disebut AUKUS. Hingga saat ini, hanya beberapa negara—AS, Inggris, Prancis, China, dan Rusia—yang memiliki teknologi untuk mengerahkan dan mengoperasikan kapal selam bertenaga nuklir.
Akuisisi platform canggih ini akan menambah kemampuan India untuk memantau dan mengawasi perairan yang luas di wilayah Samudra Hindia.
Negara Asia Selatan ini merupakan anggota dari Quadrilateral Security Dialogue atau Quad—kelompok negara demokrasi yang terdiri dari AS, Australia, dan Jepang—yang bertujuan membendung dominasi China di wilayah tersebut.
Kementerian Pertahanan India tidak menanggapi permintaan untuk mengonfirmasi kabar ini.
Secara terpisah, India juga telah menyetujui pembelian 31 pesawat tak berawak jarak jauh yang dibuat oleh perusahaan pertahanan raksasa AS, General Atomics.
Drone MQ-9B dapat terbang selama sekitar 48 jam dan membawa muatan sekitar 1.700 kilogram (3.700 pon). Hal ini akan menambah kemampuan Angkatan Laut India untuk memantau kapal-kapal perang China di Samudra Hindia bagian selatan, dan melengkapi tentara untuk menyerang target-target di sepanjang perbatasan India-Pakistan yang disengketakan di Himalaya.
India Today sebelumnya melaporkan tentang kesepakatan kapal selam dan pesawat tak berawak tersebut.
(bbn)