Logo Bloomberg Technoz

Secara bulanan, Penjualan Ritel diperkirakan terkontraksi 2,5% mtm. Ini disebabkan seiring dengan menurunnya permintaan masyarakat akibat berakhirnya program diskon kala perayaan HUT RI.

Adapun pada Oktober, Penjualan Ritel diperkirakan masih lesu tercermin dari Indeks Ekspektasi Penjualan yang tercatat turun ke 139,7. Kinerja penjualan yang diprediksi lesu selama periode September-Oktober, berpotensi memperpanjang periode deflasi yang sejauh ini sudah berlangsung lima bulan beruntun.

Sesuai Ekspektasi

Walaupun demikian, angka tersebut sejalan dengan perkiraan BI –seperti yang ditulis oleh Analis RHB Sekuritas Vanessa Karmajaya, dan Bryan Soegianto pada riset yang diterbitkan.

“Kami mencatat pertumbuhan Indeks Penjualan Ritel sebagian besar sejalan dengan perkiraan BI, yang awalnya mengincar +1,6% mtm dan +5,8% yoy pada Agustus-24,” papar Vanessa dan Bryan dalam risetnya, pada Kamis (10/10/2024).

Menariknya, menurut RHB Sekuritas, pencapaian ini digadang-gadang akan membawa sentimen positif bagi perusahaan ritel.

“Kami mempertahankan preferensi kami untuk saham AMRT sebagai pilihan utama kami (Top Picks),” jelasnya.

RHB mencatat, Kategori Makanan, Minuman, dan Tembakau diproyeksikan akan membukukan pertumbuhan mencapai 6,9% yoy selama Kuartal III-2024, tertinggi dibandingkan dengan seluruh segmen lain berdasarkan survei BI.

Rekomendasi Saham

Senada dengan itu, Analis BRI Danareksa Sekuritas Natalia Sutanto dan Sabela Nur Amalina juga memaparkan pandangan positif terhadap sektor konsumen. “Kami memperkirakan pertumbuhan kinerja yang kuat pada pendapatan Kuartal III-2024, dengan potensi laba operasional yang sejalan,” terangnya.

Secara keseluruhan, Natalia dan Sabela memperkirakan sektor ini akan mencatatkan pertumbuhan laba di sembilan bulan pertama tahun 2024 mencapai 9% yoy, yang sejalan untuk mencapai target pertumbuhan laba di tahun penuh 2024 di angka kenaikan 8%.

“Dalam pandangan kami, kami memperkirakan ICBP akan melaporkan pertumbuhan laba sembilan bulan pertama tahun 2024 yang paling kuat, mencapai 27% yoy (di atas perkiraan FY24F kami: 17% yoy), didorong oleh margin yang lebih tinggi,” tulisnya.

Sementara itu, BRI Danareksa juga memperkirakan SIDO akan mencatatkan pertumbuhan laba yang solid mencapai 37% yoy (In-Line), diikuti oleh KLBF dengan 19% yoy.

Dengan demikian Analis mempertahankan rekomendasi Overweight dengan ICBP dan MYOR sebagai pilihan utama (Top Picks), didukung oleh permintaan pasar di dalam negeri di Kuartal IV-2024, seiring dengan peluang peningkatan penjualan karena permintaan yang meningkat jelang musim liburan, meskipun Oktober masih menderita kelesuan Ekspektasi Penjualan berdasarkan data BI.

Sebagai acuan, berdasarkan data Bloomberg, keseluruhan 23 Analis merekomendasikan Buy/Beli saham AMRT.

Konsensus menghasilkan target harga saham AMRT untuk 12 bulan ke depan ada di level Rp3.479/saham. 

Kemudian, total keseluruhan 33 Analis merekomendasikan Buy/Beli saham ICBP dengan target harga berdasarkan konsensus ada di level Rp13.793/saham dalam 12 bulan ke depan.

Saham konsumen selanjutnya yang juga jadi pilihan utama adalah saham MYOR yang juga dipandang Bullish oleh 21 Analis, yang merekomendasikan Buy/Beli saham MYOR. Tidak ada satu pun Analis yang merekomendasikan Sell.

Konsensus para analis yang dihimpun Bloomberg dengan melibatkan 21 Analis menghasilkan target harga saham MYOR di angka Rp3.294/saham dalam 12 bulan kedepan.

(fad/aji)

No more pages