Melalui lebih dari puluhan perusahaan yang terdaftar, Tata Group yang telah berusia 156 tahun ini membuat berbagai produk, mulai dari kopi dan mobil hingga garam dan perangkat lunak, mengelola maskapai penerbangan dan memperkenalkan aplikasi super pertama di India.
Perusahaan ini juga bermitra dengan Powerchip Semiconductor Manufacturing Corp dari Taiwan untuk mendirikan pabrik fabrikasi cip senilai US$11 miliar di India dan disebut sedang merencanakan pembangunan pabrik perakitan iPhone.
Di bawah kepengurusan Tata, perusahaan ini memulai upaya ekspansi yang membalikkan keadaan masa lalu penjajahan India. Perusahaan mengambil alih aset-aset ikonik Inggris, termasuk produsen baja Corus Group Plc pada tahun 2007 dan produsen mobil mewah Jaguar Land Rover pada tahun 2008.
Namun, krisis keuangan mengguncang pasar global tidak lama setelahnya, meredam penjualan mobil di negara-negara maju.
"Ratan Tata bermimpi besar dan membawa kerajaan bisnisnya ke luar India," ujar Kavil Ramachandran, direktur eksekutif dari Thomas Schmidheiny Center for Family Enterprise di Indian School of Business di Hyderabad. "Meskipun ia berpikir secara global, hal ini ternyata merupakan inisiatif yang tergesa-gesa."
Tata memimpin grup ini selama 21 tahun pada masa jabatan pertamanya dan pensiun pada tahun 2012. Dia kembali sebagai pemimpin sementara selama beberapa bulan pada tahun 2016 setelah penggantinya, Cyrus Mistry, dipecat.
Tata juga mendapati dirinya berada di tengah-tengah pertempuran sengit untuk menguasai kerajaan bisnis ini, tidak hanya sekali tetapi dua kali dalam kariernya.
Pertarungan pertama, ketika ia mengambil alih posisi pemimpin pada tahun 1991, mempertemukannya dengan para eksekutif lama yang telah menjalankan wilayah kekuasaan dalam konglomerasi di bawah pendahulunya.
Persaingan kedua, pada tahun 2016—empat tahun setelah pensiun—adalah tentang melestarikan warisannya saat Mistry berusaha mengurangi utang. Tata memenangkan keduanya.
Pada tahun 2016, Mistry digulingkan sebagai pemimpin Tata Sons, perusahaan induk utama grup ini, dalam sebuah kudeta di ruang rapat.
Langkah ini memicu pertarungan sengit di ruang sidang yang mengancam untuk mengakhiri kemitraan selama 70 tahun dengan keluarga Mistry dan mencap otoritas Tata pada konglomerat tersebut. Pada tahun 2020, keluarga Mistry mengisyaratkan niatnya untuk menjual 18% sahamnya di Tata Sons.
(bbn)