Logo Bloomberg Technoz

Jika dibiarkan Temu mengacaukan ekosistem perdagangan dan industri di Indonesia karena tak ada lagi namanya "reseller", perantara ketiga, afiliator. Ini yang dinilai sangat berbahaya bagi UMKM Indonesia, terang Teten.

“Ini yang saya khawatir ada satu lagi, satu aplikasi digital cross border yang akan  saya kira akan masuk ke kita ini lebih dahsyat daripada TikTok,” ucap Teten dalam sebuah rapat dengan DPR bulan Juni lalu.

Pendiri Temu, Colin Huang Masuk Jajaran Orang Kaya di China 

Temu lewat aplikasinya menghubungkan factory direct kepada konsumen. Berbeda dengan TikTok yang masih membuka skema reseller atau afiliator.

“Ini akan memangkas langsung, selain harganya lebih murah juga memangkas lapangan kerja, misalnya distribusi,” cerita dia.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi sepakat mendukung UMKM dari kehadiran Temu lewat pemblokiran akses di toko aplikasi Android dan Apple. Pihaknya telah mengirimkan surat permintaan resmi kepada dua platform teknologi global tersebut.

Budi memastikan masyarakat tidak bisa berbelanja di aplikasi Temu meskipun sudah melakukan proses registrasi. Aplikasi Temu yang terinstal di perangkat hp ponsel hanya sebatas tampilan, terang Budi.

“Kalau aplikasi Temu, per kemarin sudah kami nyatakan terlarang di Indonesia karena apa? Karena aplikasi termu itu model bisnisnya adalah dari pabrikan langsung ke konsumen,” dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (10/10/2024). 

Rival Alibaba di China, Ganggu Pangsa Pasar Amazon di Amerika 

PDD lewat ekspansi Temu di pasar non China sukses menjadi rival baru selain Alibaba dan Amazon. Awal kemunculannya meraih kesuksesan meski sempat terpuruk akibat pandemi Covid-19. Namun kini usaha grup PDD Holding bangkit kembali.

Di pasar dalam negeri, grup PDD memanfaatkan perubahan kebiasaan berbelanja masyarakat China. Produk dengan harga terbaik menjadi pilihan pasca China dihantam badai krisis properti.

Colin Huang memang berambisi menyediakan barang termurah untuk konsumen. Usai memutuskan pensiun berkarir profesional, dia mencetuskan ide platform belanja yang bisa diakses seluruh lapisan masyarakat.

Colin Huang dalam sebuah wawancara dengan majalah Caijing pada tahun 2018 menampik marketplace yang ia rancang menyediakan barang ‘murah’, melainkan menjadi konsumen punya pilihan mendapat penawaran terbaik.

Aplikasi yang Huang hadirkan “bukan tentang membuat orang-orang di Shanghai merasa seperti menjalani kehidupan di Paris, tetapi memastikan bahwa orang-orang di Anhui memiliki kertas dapur dan buah-buahan segar.”

Masuk di pasar AS tahun 2022, Temu dengan cepat menjadi salah satu aplikasi yang paling banyak diunduh. Brock Silvers, Direktur Pelaksana di Kaiyuan Capital menjelaskan bahwa pendekatan Colin Huang yang berbeda atas Temu terbukti sukses.

“[Jack] Ma dan Jeff Bezos pernah menjadi pemimpin perusahaan pada masanya, namun waktu telah berubah,” jelas dia.

Namun pada laporan keuangan Agustus PDD membuat pasar gusar dengan pendangannya bahwa “pertumbuhan yang lebih rendah dan margin yang lebih rendah dalam jangka panjang,” dan membuat sahamnya terkontraksi bulan lalu sekitar 6,3%.

PDD telah kehilangan lebih dari US$80 miliar nilai pasarnya dari level tertinggi di bulan Mei, dan kembali berada di belakang Alibaba sebagai perusahaan e-commerce terbesar di China.

Perusahaan juga mengatakan perlu mengeluarkan lebih banyak uang untuk mempertahankan pangsa pasar, kata Chelsey Tam, seorang analis di Morningstar Inc. “Mereka mengatakan bahwa persaingan sangat ketat,” katanya, dikutip dari Bloomberg News.

“Pasar dengan cepat menjadi khawatir bahwa fase pertumbuhan yang sangat tinggi untuk PDD dapat segera berakhir. Hambatan makro domestik dan lanskap persaingan yang semakin ketat kemungkinan besar akan memoderasi pertumbuhan yang kuat ini dalam jangka pendek,” kata James Kenney, manajer investasi senior di Pictet Asset Management.

Meski kini ada di fase bearish, strategi harga terendah telah memungkinkan Pinduoduo dan Temu meraih pangsa pasar dan minat dari konsmen dengan karakter 'mendang mending'. Dalam lima tahun terakhir saham PDD terpantau sudah naik lebih dari 160%. PDD menduduki posisi teratas dalam indeks Bloomberg untuk saham-saham teknologi terbesar di China.

(wep)

No more pages