Niclas Rolander - Bloomberg News

Bloomberg - Belanja militer dunia naik mencapai rekor baru tahun lalu. Penyebabnya adalah pembalikan kebijakan di Eropa, di mana pemerintah berbagai negara meningkatkan kemampuan militer ke level tertinggi setelah berakhirnya Perang Dingin akibat serangan Rusia ke Ukraina.

Belanja pertahanan naik 3,7% ke US$ 2,24 triliun (Rp 3.327,52 triliun) pada 2022, menurut catatan Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI). Hampir separuh dari pertumbuhan tersebut ditopang oleh kenaikan anggaran militer Ukraina.

Belanja persenjataan meningkat di Eropa sebagai respons serangan Rusia. Pada saat yang sama, peningkatan tensi di Asia Timur juga menyebabkan peningkatan kebutuhan.

“Selanjutnya kenaikan belanja militer dalam beberapa tahun terakhir adalah pertanda bahwa kita hidup di dunia yang tidak aman. Negara-negara meningkatkan kekuatan militer mereka sebagai respons terkikisnya keamanan, yang mereka rasa tidak akan membaik dalam waktu dekat,” tegas Nan Tian, Peneliti Senior SIPRI, dalam keterangan resmi.