Logo Bloomberg Technoz

Menyitir London Metal Exchance (LME) pada hari ini, Kamis (10/10/2024), tembaga turun 0,69% menjadi US$9.675/ton dalam penutupan perdagangan kemarin.

Kendati demikian, harga tembaga memang tengah mengalami tren penguatan dan sempat menyentuh level US$10.000/ton selama dua kali pada tahun ini, khususnya di tengah upaya China kembali menegaskan untuk menghidupkan kembali pertumbuhan.

Beroperasi dalam 5 Tahun

Informasi ihwal penambahan tambang tembaga baru disampaikan oleh Ketua Asosiasi Pertambangan Indonesia atau Indonesia Mining Association (IMA) Rachmat Makkasau, yang mengatakan Indonesia dalam waktu dekat bakal memiliki 2—3 tambang tembaga baru yang beroperasi dalam 5 tahun ke depan.

Rachmat mengatakan, dengan 2—3 tambang tembaga tersebut, Indonesia berpotensi meningkatkan pangsa atau share di pasar tembaga dunia menjadi 10% dari saat ini pada level 3%—5%.

“Saat ini Indonesia kalau tidak salah sekitar 3% sampai 5% share untuk tembaga dunia, tetapi kita masih ada beberapa tambang besar yang mungkin akan operasi dalam 5 tahun ke depan dengan potensi produksi dari tambahan 2—3 tambang yang nanti akan beroperasi,” ujar Rachmat dalam agenda BNI Investor Daily Summit, dikutip Rabu (9/10/2024).

Adapun, Rachmat mengatakan potensi penambahan 2—3 tambang tembaga baru terjadi karena saat ini 3 wilayah dengan cadangan tembaga besar sudah memasuki tahap eksplorasi akhir, yakni; di Tujuh Bukit di Banyuwangi, di Sumbawa milik Sumbawa Timur Mining, dan di Sulawesi milik Gorontalo Minerals.

Indonesia sendiri sudah memiliki salah satu tambang tembaga terbesar di dunia, yaitu Grasberg, yang dikelola oleh PT Freeport Indonesia (PTFI). Tambang Gua Blok Grasberg adalah tambang bawah tanah (underground) yang terletak di Papua, Indonesia.

Tambang ini dimiliki oleh holding badan usaha milik negara (BUMN) sektor pertambangan PT Mineral Indusrti Indonesia (MIND ID), yang diperkirakan menghasilkan 1,7 miliar pon tembaga per 2023.

Selain MIND ID, tambang ini juga dimiliki oleh anak usaha Freeport Mc-MoRan yang memegang 49,8% saham.

(dov/wdh)

No more pages