Afrika Selatan telah beberapa kali kembali ke ICJ, berargumen bahwa situasi kemanusiaan di Gaza terus memburuk dan menuntut tindakan darurat lebih lanjut. Pada Mei, ICJ memerintahkan Israel untuk segera menghentikan serangan di kota Rafah, selatan Gaza, namun keputusan itu juga diabaikan oleh Israel. Meskipun keputusan ICJ bersifat mengikat secara hukum, pengadilan ini tidak memiliki mekanisme untuk menegakkannya.
Dalam pengajuannya ke ICJ, Bolivia, yang memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel pada November, menyatakan "Perang genosida Israel terus berlanjut, dan perintah Pengadilan tetap tidak dihiraukan oleh Israel." Bolivia beralasan bahwa negara itu merasa memiliki tanggung jawab moral untuk mengutuk kejahatan genosida.
Menurut data dari Kementerian Kesehatan Gaza, konflik di Gaza yang berlangsung selama setahun telah menewaskan lebih dari 42.000 orang, mayoritas di antaranya adalah warga sipil. Serangan oleh Hamas pada 7 Oktober 2023 juga menewaskan 1.139 orang di Israel.
Philippe Lazzarini, kepala badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA), mengungkapkan bahwa warga Gaza terus mengalami "penderitaan yang tak terkatakan." Mereka menghadapi kondisi seperti pemindahan paksa, penyakit, kelaparan, dan kematian yang sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari bagi dua juta orang yang terjebak dalam blokade dan serangan.
(del)