Saham-saham China mulai pulih sejak akhir September setelah Beijing meluncurkan serangkaian stimulus moneter dan berjanji untuk meningkatkan pengeluaran fiskal. Indeks acuan onshore naik lebih dari 30% dari titik terendahnya di September hingga Selasa (08/10/2024), sebelum mengalami penurunan pada Rabu akibat aksi ambil untung dan skeptisisme pasar.
Keberlanjutan dari momentum ini bergantung pada seberapa cepat dan besar langkah kebijakan selanjutnya. Data pengeluaran selama liburan yang kurang memuaskan menjadi pengingat bahwa pemulihan ekonomi masih rapuh. Jika hasil pengarahan pada Sabtu mengecewakan, aksi jual kemungkinan akan berlanjut.
"Kementerian kemungkinan akan membahas paket fiskal tambahan untuk sisa tahun ini, meskipun mungkin dalam skala kecil," tulis ekonom Morgan Stanley yang dipimpin oleh Robin Xing dalam sebuah catatan.
(bbn)