Logo Bloomberg Technoz

"Dengan pernikahan muda risiko penelantaran dan malnutrisi anak meningkat," tambahnya.

Kemudian, dr Liva mengatakan menikah muda juga berisiko pada perekonomian. Pernikahan muda cenderung terjadi pada keluarga dengan status ekonomi rendah.

"Dengan ada nya pernikahan dan kehamilan, anak kehilangan waktu untuk melanjutkan pendidikan dan berkarya," katanya.

Selain itu, menikah muda juga menimbulkan pada risiko sosial. Pernikahan muda berhubungan dengan peningkatan angka perceraian dan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Tak hanya menyoal ekonomi dan kesehatan reproduksi. Menikah muda tentunya juga berisiko pada mental pasangan suami dan istri nanti. 

Pada tahap usia anak adalah usia untuk sekolah dan mengembangkan diri. Bila anak terikat dalam pernikahan, kehamilan, dan membesarkan keturunan, kesempatan itu menjadi hilang sehingga gangguan mood dan psikis meningkat.

"Ujung-ujungnya, keturunan yang dihasilkan pernikahan muda berisiko mengalami gangguan mental, gangguan kesehatan, ketergantungan ekonomi  karena tingkat pendidikan rendah. Yang kemudian akan menjadi lingkaran setan," tandasnya.

(dec/spt)

No more pages