Logo Bloomberg Technoz

Pasar Gugup Jelang Data Inflasi AS, Rupiah Dibuka Melemah Lagi

Tim Riset Bloomberg Technoz
10 October 2024 09:06

Karyawan memperlihatkan uang dolar AS dan rupiah di pusat penukaran uang di Jakarta, Rabu (11/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan memperlihatkan uang dolar AS dan rupiah di pusat penukaran uang di Jakarta, Rabu (11/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Sesuai perkiraan, rupiah dibuka melemah lagi hari Kamis ini. Sentimen pasar global yang berbalik muram seiring dengan kegugupan pelaku pasar menanti pengumuman data inflasi Amerika Serikat (AS) telah membuat aset-aset emerging market tertekan, termasuk aset di pasar keuangan Indonesia.

Rupiah dibuka lemah, turun nilainya 0,26% ke level Rp15.660/US$. Pelemahan rupiah tak sendirian. Mayoritas mata uang di kawasan Asia tertekan oleh dolar AS. 

Baht Thailand menjadi valuta dengan pelemahan terdalam, tergerus 0,33%, disusul ringgit 0,26% bersama rupiah, lalu peso 0,24%, won Korsel juga turun 0,20%, dolar Hong Kong 0,01%.

Sementara sebagian lagi valuta Asia masih menguat seperti yuan offshore yang naik 0,19%, yuan Tiongkok 0,14%, dolar Singapura 0,04%. Di kelompok negara maju di Asia, yen Jepang juga menguat 0,14% pagi ini.

Pelemahan rupiah berlangsung ketika sentimen pasar global berbalik negatif terutama di pasar pendapatan tetap. Pemodal nervous mengantisipasi rilis data inflasi AS yang akan dilansir berturut-turut pada Kamis malam dan Jumat malam.