Logo Bloomberg Technoz

Dalam sepekan terakhir, harga emas membukukan koreksi 2% secara point-to-point.

Kali ini, sentimen negatif bagi emas datang dari rilis notula rapat (minutes of meeting) bank sentral AS Federal Reserve. Dalam rapat bulan lalu, Gubernur Jerome ‘Jay’ Powell dan kolega memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan sebanyak 50 basis poin (bps) menjadi 4,75-5%.

Namun dari notula rapat terungkap bahwa keputusan itu tidak sepakat bulat, tidak aklamasi, ada dissenting opinion

“Beberapa peserta rapat menggarisbawahi bahwa penurunan 25 bps lebih sejalan dengan kebijakan normalisasi. Dengan demikian, pembuat kebijakan bisa memiliki waktu untuk menentukan kadar yang tepat untuk perekonomian,” sebut notula itu.

Perkembangan ini membuat pasar makin terbelah. Potensi suku bunga acuan tidak dipotong lagi pada rapat November pun membesar.

Mengutip CME FedWatch, probabilitas Federal Funds Rate tetap bertahan di 4,75-5% pada November mencapai 19,7%. Lebih tinggi dibandingkan kemarin yaitu 14,8%.

Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas kurang menguntungkan saat suku bunga tinggi, karena itu meningkatkan opportunity cost.

(aji)

No more pages