Logo Bloomberg Technoz

"Risalah The Fed hari ini cukup 'biasa saja,' yang mungkin baik bagi investor saham," ujar David Russell dari TradeStation. "Inflasi menurun, dan ada potensi pelemahan dalam pertumbuhan pekerjaan. Ini memberi ruang bagi penurunan suku bunga jika diperlukan, yang membuat pasar tetap didukung hingga akhir tahun."

Indeks S&P 500 naik 0,7%, Nasdaq 100 naik 0,8%, dan Dow Jones Industrial Average naik 1%.

Imbal hasil obligasi Treasury 10 tahun naik lima basis poin menjadi 4,06%, sementara Indeks Dolar Bloomberg Spot naik 0,4%, memperpanjang kenaikan menjadi delapan sesi berturut-turut. Harga minyak stabil karena persediaan minyak mentah AS meningkat, sementara pedagang memantau kebijakan fiskal China.

Grafik S&P 500. (Sumber: Bloomberg)

Inflasi AS diperkirakan akan melambat pada akhir kuartal ketiga, mendorong Federal Reserve untuk lebih fokus pada perlindungan pasar tenaga kerja. IHK diprediksi naik 0,1% pada September, kenaikan terkecil dalam tiga bulan terakhir. Dibandingkan tahun sebelumnya, inflasi kemungkinan naik 2,3%, perlambatan tercepat sejak awal 2021. IHK inti, yang tidak termasuk makanan dan energi, diperkirakan naik 0,2% dari bulan sebelumnya dan 3,2% dari September 2023.

"Keputusan The Fed untuk fokus pada pasar tenaga kerja membuat data inflasi, termasuk laporan IHK, menjadi kurang menggerakkan pasar," kata Matthew Weller dari Forex.com dan City Index. "Namun, laporan ini masih dapat memicu volatilitas setelah laporan pekerjaan yang kuat pada hari Jumat lalu, sebuah data yang mengisyaratkan potensi risiko kenaikan inflasi yang baru."

Survei dari 22V Research menunjukkan bahwa 42% investor memperkirakan reaksi pasar terhadap IHK akan "beragam/diabaikan," 32% mengatakan "menghindari risiko," dan hanya 25% berpikir pasar akan "mengambil risiko."

"Optimisme tentang inflasi umumnya tetap tinggi," menurut Dennis DeBusschere, pendiri 22V. Dia menambahkan, persentase investor yang memperkirakan resesi menurun sementara mereka yang percaya kondisi keuangan perlu diperketat mencapai presentase tertinggi sejak Juni.

Survei 22V Research.

Sementara itu, Ed Clissold dari Ned Davis Research menyebutkan bahwa agar reli saham berlanjut, inflasi harus terus mereda, ekonomi harus melakukan soft landing, dan pendapatan perusahaan AS perlu tetap kuat.

Clissold mengatakan bahwa cakupan lebih luas dari kenaikan harga saham dapat menjadi pendorong utama bagi kelanjutan reli. Namun, saham-saham berkapitalisasi besar dinilai terlalu tinggi dibandingkan dengan saham berkapitalisasi kecil dan value.

Sementara itu, miliarder Bill Gross mengatakan bahwa reli saham AS mulai melambat setelah hampir menggandakan nilainya dalam lima tahun terakhir. Ia merekomendasikan menjaga eksposur pasar saham pada level rata-rata dan lebih fokus pada saham defensif serta obligasi.

"Pasar saham tidak melemah, tapi ini bukan pasar saham yang sama seperti sebelumnya," tulis Gross, salah satu pendiri dan mantan kepala investasi Pacific Investment Management Co.

(bbn)

No more pages